안녕하세요 ^ ^




Welcome to my lovely blog of Korea ^ ^


Jeo neun Marisa imnida

But you can call me Ica

Mannaseo pangapseumnida



This blog contents of everything about South Korea, especially all that connected with Korean drama ^_~



This blog is dedicated to all of you who like all about Korea ^_^



But to all of you who already read this blog, please don't ever do the copy - paste from this blog !


Kamsa hamnida ^^


Aja ! Aja ! FIGHTING ! ^^



나는 한국 사랑





Tuesday, September 11, 2012

49 Days episode 18

"Song Yi-Kyung-ssi..."  ujar Han Kang yang terkejut karena Yi-Kyung tiba-tiba memeluknya dari belakang.

Baru saja Han Kang hendak melepaskan pelukan itu, tapi terhenti karena teriakan Yi-Kyung,"Kidari yo...!" (Wait...!)

"Are you... Ji-Hyun?"  tanya Han Kang perlahan & memegang erat tangan gadis itu.

"Please tell Ji-Hyun... if she wakes up, the words that she wanted to say. Please tell me all the words that she wanted to say... I wanna hear it. & please don't ever go away without saying goodbye... Don't go away like my mother..."  ujar Han Kang lirih, lalu berjalan pergi.

Kejadian ini terlihat oleh Kang Min-Ho.

"Tidak ada roh dalam tubuh gadis ini." Min-Ho terngiang kata-kata para anak buahnya yang mampu mengetahui roh saat mereka mencoba menahan Yi-Kyung di apartemen Min-Ho.

"Aku kembali setelah meninggalkannya di sana." Giliran suara Yi-Kyung yang teringat di benak Min-Ho saat mengatakan kalau Yi-Kyung telah meninggalkan roh Ji-Hyun di luar kota.



Catatan milik Han Kang tentang 49 hari Shin Ji-Hyun masih tertulis 7 hari, padahal karena Ji-Hyun terkena hukuman potongan hari; maka waktunya kurang dari 7 hari...


"Gomawo yo..."  sambut Ji-Hyun begitu melihat Yi-Kyung sudah kembali ke kamar.

"Seandainya bisa, aku ingin sekali bertukar denganmu. Aku akan mati bersama Yi-Soo & kau tetap hidup bersama Han Kang," tutur Yi-Kyung.

"Don't ever say that... Yi-Soo had waited for so long to meet you,"  kata Ji-Hyun dengan sedih.

"He's not the kind of person who will come back to me,"  ujar Yi-Kyung berusaha tegar.

‎"Kumohon... Kau hanya meminjamkan tubuhmu padaku, tapi kuharap kau tetap hidup & tidak putus asa. Aku merasa kau sangat menyayangiku," kata Ji-Hyun.

"I care about you... but it seems in my heart there's something that always makes me wants to give up," sahut Yi-Kyung.

"I don't want to leave Han Kang alone, but you want to follow Yi-Soo. What happen to us?"  Ji-Hyun bingung karena pemikirannya dengan Yi-Kyung benar-benar berlawanan 180 derajat.



Malam harinya, Shin In-Jung tidak bisa tenang

Ia merasa Shin Ji-Hyun datang & bahkan memeluknya di tempat tidur

In-Jung juga mengingat ucapan Ji-Hyun dalam tubuh Yi-Kyung saat itu, kalau dia bisa saja menghantui In-Jung dimanapun & kapanpun

In-Jung yang ketakutan, langsung mengirimkan pesan pada Min-Ho agar datang ke tempatnya ^_^



Kembali ke cafe Heaven milik Han Kang

Yi-Kyung sudah tidur, sedangkan Ji-Hyun duduk di tepi tempat tidur membelakanginya

Sementara scheduler  datang & duduk tepat di samping Yi-Kyung yang sedang tidur

Ia terus memandangi wajah Yi-Kyung sambil menangis & membelai rambut serta wajah Yi-Kyung



In-Jung benar-benar takut, tapi Min-Ho ternyata datang dengan segera

"Terima kasih akhirnya kau datang. Aku takut sekali mengingat Ji-Hyun," tutur In-Jung

"Benar kan kataku?" kata In-Jung lagi

"Song Yi-Kyung is Shin Ji-Hyun & Shin Ji-Kyun is Song Yi-Kyung,"  sahut Min-Ho kelihatan stress ^^

In-Jung benar-benar ketakutan karena merasa Ji-Hyun terus mendatanginya & ada di sekitarnya, bahkan dalam mimpi sekalipun

"Kalau begitu, lakukan sesuatu agar kau tidak perlu takut lagi," kata Min-Ho tiba-tiba

In-Jung menatap Min-Ho dengan bingung

"Cabut selang oxigen Ji-Hyun."

In-Jung membelalakkan matanya. "What do you mean?"

Min-Ho berpikir kalau Ji-Hyun masih hidup & akan dendam pada mereka, makanya roh-nya terus berkeliaran

Karena sudah dicurigai oleh ayah Ji-Hyun, jadi Min-Ho tidak bisa ke rumah sakit lagi; makanya ia menyuruh In-Jung

"Are you crazy?"  pekik In-Jung"

Hanya itu caranya kalau kau tidak mau ketakutan karena Ji-Hyun," kata Min-Ho dengan kejam

In-Jung shock & jatuh terduduk di lantai sambil menangis karena Min-Ho seolah mendesaknya



Ji-Hyun terus memperhatikan kalender karena waktunya semakin tipis

Ia berterimakasih pada Yi-Kyung karena sudah mengizinkannya menggunakan tubuh Yi-Kyung untuk memeluk Han Kang ^_^

Yi-Kyung berkata kalau sebenarnya saat itu ia antara sedih karena bisa menyelami perasaan Ji-Hyun, tapi juga ia sebenarnya tidak bisa menahan senyumnya ^^

Ji-Hyun heran mengapa Yi-Kyung tidak takut padanya, tapi Yi-Kyung berkata kalau Yi-Soo juga bukan manusia & ia akan bertemu dengan kekasihnya itu

Namun Ji-Hyun terkejut ketika Yi-Kyung mengatakan dengan yakin, kalau Yi-Soo menemuinya pasti untuk menjemputnya



Keesokan paginya, Han Kang mengajak Yi-Kyung yang di dalamnya ada roh Ji-Hyun, berbelanja di supermarket

Han Kang mengajari Ji-Hyun memilih bayam & membantunya memasak, lalu mereka makan bersama ^_~

Ji-Hyun senang sekali & berkata kalau daerah tempat Han Kang itu cocok bagi para pasangan yang sudah menikah ^_^

Han Kang meliburkan Ji-Hyun & memberikan sejumlah uang untuk belanja baju + asesoris lainnya, tapi Han Kang akan ke rumah sakit untuk mengurus keluarnya ayah Ji-Hyun yang kondisinya sudah membaik

Setelah itu ia akan menemui Jaksa untuk membantu masalah perusahaan Ji-Hyun, jadi Ji-Hyun tidak perlu khawatir karena perusahaan sudah aman

Ji-Hyun dalam tubuh Yi-Kyung lega mendengarnya & ia berkata kalaupun ia mati, tidak akan ada lagi penyesalan

Namun Han Kang kelihatan kecewa mendengarnya

"There's no regret?"  tanya Han Kang perlahan

Ji-Hyun dalam tubuh Yi-Kyung mengangguk, tapi sebenarnya dalam hati Ji-Hyun sedih sekali (I think, it's because she's late to realize Han Kang's feelings  T_T)



Han Kang menemani ayah Ji-Hyun mengurus perusahaan yang sebenarnya belum selesai masalahnya

Saat bertemu In-Jung, Han Kang minta gadis itu menghentikan Min-Ho; tapi In-Jung berkata kalau ia tidak sanggup menghentikannya

Dalam rapat, ayah Ji-Hyun minta Min-Ho mengundurkan diri & membatalkan semua surat wasiat yang dilimpahkan pada bekas tunangan anaknya itu

Ia sangat menyesal, mengapa dulu terlalu mempercayai Min-Ho


Scheduler  iseng menampakkan diri & datang ke cafe Heaven saat Han Kang sedang tidak ada ^_^

Pelayan wanita yang ada di situ langsung berbinar-binar matanya melihat scheduler yang tampan & keren, tapi scheduler minta Yi-Kyung yang melayaninya ^^

Scheduler  melambai dengan genit ke arah Yi-Kyung yang padahal di dalamnya ada Ji-Hyun

"What are you doing here?"  Ji-Hyun terkejut

"I want to see your face,"  jawab scheduler kalem

"I'm not Yi-Kyung!"  ujar Ji-Hyun dengan gemas

"So, what should I do? You're using her body since morning until evening, so I just can see her at night when she's sleeping,"  kata scheduler kesal

"Did you playing movie yesterday?"  sindir scheduler cemburu karena melihat Yi-Kyung memeluk Han Kang ^_^

"I'm warning you, don't ever use Yi-Kyung's body in doing that,"  lanjutnya sebal

"She asked me to do that,"  Ji-Hyun membela diri

Scheduler  tidak percaya & yakin pasti Ji-Hyun yang memohon pada Yi-Kyung ^^

"Apa keinginanmu adalah membawa Yi-Kyung?" tanya Ji-Hyun tiba-tiba

Scheduler balik bertanya,"What do you mean?"

"She thought that you will bring her away,"  jawab Ji-Hyun

"Yi-Kyung berpikir begitu?" Air muka scheduler langsung berubah sedih

"Is that your hope as a scheduler?"  Ji-Hyun malah terus bertanya dengan polos

"I'm going..."  pamit scheduler dengan lemas karena shock



Han Kang menelepon Ji-Hyun dalam tubuh Yi-Kyung, kalau ia akan berjaga di rumah sakit

Roh Ji-Hyun terharu karena Han Kang pasti akan menjaga dirinya yang masih koma itu semalaman



In-Jung berusaha membujuk Min-Ho agar menghentikan aksinya karena keluarga Ji-Hyun & Han Kang sudah tahu semuanya

Namun Min-Ho tetap bersikeras melanjutkannya & bahkan sangat marah mendengar Han Kang sekarang dekat dengan keluarga Ji-Hyun

In-Jung menyimpulkan kalau Min-Ho sepertinya cemburu pada Han Kang yang dekat dengan kedua wanita yang Min-Ho sukai (Ji-Hyun & Yi-Kyung)

Min-Ho menyangkal & malah mengatakan kalau In-Jung juga bisa saja berubah jadi Ji-Hyun karena kerasukan ^_^

In-Jung sedih sekali & pulang, lalu ia melamun sambil memandang fotonya bertiga dengan Ji-Hyun & Park Seo-Woo

In-Jung yang tidak tenang, pergi ke rumah sakit

Roh Ji-Hyun tanpa tubuh Yi-Kyung marah karena tidak ingin In-Jung datang, tapi tentu saja In-Jung tidak mendengarnya

In-Jung perlahan mendekati tubuh Ji-Hyun masih terbaring 'koma'

Betapa terkejutnya roh Ji-Hyun ketika melihat In-Jung terlihat seperti hendak melepas masker oksigen Ji-Hyun!

Untunglah Han Kang datang tepat waktu & dengan sigap menyeret In-Jung hingga terjatuh

Ia tak menyangka In-Jung & Min-Ho tega melakukan hal sekeji itu pada Ji-Hyun

Tak perduli In-Jung menangis, Han Kang mengusir & mengancam akan membunuh In-Jung jika tidak pergi dari situ

Sepeninggal In-Jung, Han Kang menangis & roh Ji-Hyun yang shock juga terduduk lemas sambil menangis

Han Kang menjaga Ji-Hyun terus-menerus malam itu, sedangkan roh Ji-Hyun hanya bisa duduk di dekat sana dengan pandangan kosong



Esok harinya, Han Kang mendatangi Min-Ho

Ia memarahi Min-Ho & mengatakan kalau Min-Ho orang yang tidak tahu malu karena selama ini padahal dibesarkan oleh ibu yang baik, tapi malah menghasilkan anak seperti Min-Ho

Min-Ho tersinggung & langsung mencengkeram Han Kang

"Kau selalu mengatakan ayahmu brengsek karena hanya bisa menyakiti kau & ibumu, tapi kau ternyata jauh lebih buruk darinya. Betapa teganya kau membuat seorang sahabat nyaris membunuh orang yang bahkan pernah mencintaimu," ujar Han Kang penuh amarah

Min-Ho mencoba mengancam Han Kang, tapi Han Kang tidak takut; kalaupun Ji-Hyun meninggal tadi, dia masih ada & akan membalasnya

"Don't try to intimidate me, it's no use,"  ujar Han Kang, lalu pergi


Han Kang kembali ke cafe & membicarakan rencana selanjutnya bersama Manajer Oh Hae-Won + pelayan pria yang ternyata waktu itu pura-pura bekerjasama dengan Min-Ho, padahal untuk memata-matai pria jahat itu ^_^

Saat akan mengambil bukti foto, Han Kang tak sengaja melihat kamera mungil yang ternyata milik Ji-Hyun

Ia tersenyum melihat foto Ji-Hyun yang ceria bersama teman-temannya, tapi kemudian terharu melihat video yang direkam Ji-Hyun saat menemui teman-temannya dengan wujud Yi-Kyung dalam upayanya mendapatkan air mata yang tulus

Saat melihat Yi-Kyung yang di dalamnya ada Ji-Hyun, Han Kang terus memperhatikannya hingga ditegur Manajer Oh ^_^

Sementara Ji-Hyun heran mengapa Han Kang memandangnya terus

Han Kang masuk ke ruangannya & menangis di sana

"Ji-Hyun... I want to save her..."  ujar Han Kang di sela tangisnya

"Aku sangat ingin dia tetap hidup," lanjut Han Kang

Manajer Oh menenangkannya dengan menepuk bahu Han Kang

Mereka tidak menyadari Ji-Hyun melihat kejadian itu

Ya ampun...adegan ini bener-bener bikin nangis T_T


Ji-Hyun dalam tubuh Yi-Kyung lari ke luar & menangis sambil menemui scheduler

"Please... I wanna see Han Kang as Shin Ji-Hyun, just one more time. I wanna hear him calling my name. I will die in 3 days. If I died only like this, it's not fair,"  tangis Ji-Hyun

Scheduler mengerti perasaan Ji-Hyun

"Aku rela mengorbankan 3 hari dengan 3 jam menjadi diriku sendiri demi bertemu Han Kang," tutur Ji-Hyun terus memohon

Scheduler bingung karena sepertinya Ji-Hyun pesimis untuk hidup

Namun Ji-Hyun mengatakan kalau ia tetap ingin hidup, hanya saja sedih karena nanti saat ia melewati 49 hari & hidup kembali; ingatannya di masa 49 hari itu akan hilang T_T


Han Kang mencoba meyakinkan Seo-Woo kalau Ji-Hyun sangat menyayangi teman-temannya, terutama Seo-Woo & In-Jung; namun dengan tega In-Jung mencoba membunuhnya

Ia juga minta Seo-Woo yakin kalau Ji-Hyun masih hidup, meskipun kata dokter harapan tidak ada lagi


Han Kang & Ji-Hyun dalam tubuh Yi-Kyung jadi canggung satu sama lain, padahal Han Kang ingin sekali menyentuh Ji-Hyun; paling tidak bisa menggandeng tangannya, tapi itu tidak mungkin karena itu adalah tangan Yi-Kyung ^^

Namun tak sengaja tangan mereka sempat bersentuhan saat berjalan ^_~


Han Kang yang salah mengira kalau waktu Ji-Hyun masih 5 hari lagi, berencana menemui ayahnya di Amerika untuk memohon berinvestasi dalam proyek Haemido yang sudah terlanjur berjalan karena bagaimanapun itu proyek yang menggunakan dana keluarga Ji-Hyun

Han Kang berjanji pada orang tua Ji-Hyun kalau ia pasti akan kembali & berupaya menyelamatkan perusahaan keluarga Ji-Hyun


Sementara Min-Ho memberikan buku rekeningnya pada In-Jung & menyuruh gadis itu ke luar negeri, nanti dia akan menyusul In-Jung; tapi gadis itu menolaknya

Setelah Min-Ho pergi, ibu Ji-Hyun tiba-tiba datang & menampar In-Jung ^_^

Tapi herannya, ia malah merasa tidak bersalah & menyalahkan ibu Ji-Hyun yang dianggapnya pilih kasih selama ini

Ibu Ji-Hyun benar-benar tidak menyangka In-Jung bisa tidak tahu diri seperti itu ~_~



Ji-Hyun bertanya apa hadiah yang kira-kira cocok untuk Han Kang

Yi-Kyung bercerita kencan indahnya dengan Yi-Soo, ia membuat gimbap sambil duduk bersama & mendengarkan musik

Ji-Hyun sangat terkesan & ingin mencoba membuatnya

Ia tidak tahu Han Kang diam-diam pamit padanya di dalam hati

"Kau tunggu aku Ji-Hyun. Aku akan menyelamatkan perusahaan Shin," tekad Han Kang


Saat sedang membuat gimbap, Ji-Hyun dalam tubuh Yi-Kyung terkejut melihat Min-Ho, tapi Ji-Hyun tidak takut

Namun Ji-Hyun terkejut mendengar dari ibu pemilik apartemen kalau Min-Ho membeli apartemen itu atas nama Yi-Kyung (wah, Min-Ho beneran cinta ya hehehe)



Scheduler melatih scheduler  baru ^_^


Ji-Hyun dalam tubuh Yi-Kyung langsung lemas mendengar kalau Han Kang pergi ke Amerika & baru akan pulang 2 hari lagi

Ji-Hyun langsung berlari keluar sambil menangis & memanggil nama Han Kang berkali-kali

Sumpeh adegan ini juga bikin nangis banget, apalagi nangisnya sampai kejer sambil jongkok gitu... Nyesek banget, bayangin kalau dia nggak bisa ketemu Han Kang dalam sisa 2 hari itu T_T

Ji-Hyun terus menangis di tempat tidur milik Yi-Kyung yang ada di tempat tinggal di atas cafe Han Kang, sedangkan Yi-Kyung terus menghiburnya


Malamnya, Yi-Kyung menemui dokter No Kyung-Bin & mengatakan kalau ia hidup demi roh Ji-Hyun

Scheduler mendatangi roh Ji-Hyun yang masih saja melamun di kamar Yi-Kyung, lalu mengingatkan sisa waktu yang terus berjalan

Ia mengatakan semua kenangan, ingatan & benda-benda yang berkaitan dengan itu harus dihapuskan

"Hope there's a miracle,"  kata scheduler sambil menepuk punggung Ji-Hyun


In-Jung terkejut saat Seo-Woo datang & mengatakan kalau ia yang mengadu pada ibu Ji-Hyun

Seo-Woo merasa semuanya, termasuk dirinya keterlaluan karena menganggap Ji-Hyun sudah mati

Sambil memegang foto mereka bertiga, ia sedih mengapa hubungan persahabatan mereka jadi begini



Ji-Hyun dalam tubuh Yi-Kyung berbelanja baju, kosmetik, parfum & lainnya

Lalu berjalan-jalan menikmati indahnya pemandangan

Setelah itu diam-diam ia berterimakasih sekaligus berpamitan dalam hati pada seluruh penghuni cafe sambil memandang mereka satu-persatu sambil berusaha untuk tidak menangis T_T

Ji-Hyun dengan tubuh Yi-Kyung pergi ke toko kue Seo-Woo untuk menyiapkan roti tart buat merayakan ulang tahun pernikahan orang tua Ji-Hyun

Seo-Woo memberi kue itu secara gratis ^_~


Ji-Hyun dalam tubuh Yi-Kyung mempersembahkan kue itu pada orang tua Ji-Hyun & memutarkan CD lagu yang biasa dinyanyikan Ji-Hyun

Roh Ji-Hyun keluar dari tubuh Yi-Kyung & menyanyi sambil menangis memandangi orang tuanya yang juga sedang menangis terharu T_T

Sedangkan Yi-Kyung asli baru melihat tubuh Ji-Hyun yang terbaring koma di rumah sakit & ia pun menangis sejadi-jadinya

Aaaaargh! Episode ini pokoknya penuh air mata! T_T


Setelah pulang, seperti biasa Ji-Hyun & Yi-Kyung mengobrol

Ji-Hyun menduga kalau orang tua Yi-Kyung mungkin bukan membuangnya, tapi Yi-Kyung yang hilang

Yi-Kyung menceritakan tentang kebersamaannya dengan Yi-Soo yang sudah dianggapnya seperti ayah, ibu, kakak, saudara sekaligus teman

Karena itu, ia merasa sudah tidak memiliki keluarga lagi & rasanya ingin mati

Makanya ia melakukan berbagai cara untuk bunuh diri, tapi selalu gagal

Ji-Hyun mengingatkan betapa berharganya hidup & Yi-Kyung harus tetap bersemangat menjalaninya


Keesokan harinya, Yi-Kyung tidak menemukan Ji-Hyun

Namun ada kotak bingkisan berwarna pink untuknya berisi hadiah & surat untuknya, di samping kotak itu juga Ji-Hyun sudah menyediakan banyak makanan

Yi-Kyung membaca surat Ji-Hyun yang dulu sempat tidak jadi diberikan, isinya permintaan maaf & ucapan terima kasih

Intinya, Ji-Hyun berpamitan !

Yi-Kyung pun hanya bisa menangis



Scheduler mengajak Ji-Hyun ke tempat pertama kali mereka bertemu dalam penawaran 49 hari kesempatan

Ji-Hyun sudah siap dibawa ke lift, ketika tiba-tiba scheduler  melihat kalung Ji-Hyun bertambah satu tetes air mata tulus & ajaib, satu tetes air mata lagi menyusul !

Jadi terkumpul 3 tetes air mata !


Di rumah sakit, ibu Ji-Hyun memeluk puterinya sambil menangis karena katanya tidak ada harapan lagi

Nampak Seo-Woo turut menangis di sampingnya



Ji-Hyun menatap scheduler dengan gembira,"Jadi aku bisa kembali?"

Belum sempat mendapat jawaban, Ji-Hyun yang terbaring di rumah sakit tiba-tiba membuka matanya




to be continued ...