안녕하세요 ^ ^




Welcome to my lovely blog of Korea ^ ^


Jeo neun Marisa imnida

But you can call me Ica

Mannaseo pangapseumnida



This blog contents of everything about South Korea, especially all that connected with Korean drama ^_~



This blog is dedicated to all of you who like all about Korea ^_^



But to all of you who already read this blog, please don't ever do the copy - paste from this blog !


Kamsa hamnida ^^


Aja ! Aja ! FIGHTING ! ^^



나는 한국 사랑





Friday, September 30, 2011

Bread, Love and Dreams episode 18

Episode 18 : Perjanjian Goo Ma-Joon & Shin Yoo-Kyung


Shin Yoo-Kyung menolak ajakan Goo Ma-Joon meninggalkan rumah keluarga ‘Goo’
Ia bersikeras kembali ke Ibu Ma-Joon & menunggu tugas yang mungkin memang akan diserahkan padanya
Namun, alhasil Ibu Ma-Joon malah memarahi bahkan menamparnya di depan tamu yang hendak dijodohkan dengan Ma-Joon

Akhirnya setelah 2 tahun, Kim Tak-Goo dapat bertemu kembali dengan Yoo-Kyung
Yoo-Kyung terharu melihat Tak-Goo yang tetap bersedia menunggunya hingga berjam-jam
Sambil bergandengan tangan, Tak-Goo mengantar Yoo-Kyung pulang ke apartemennya

Ma-Joon yang bertemu dengan sang ayah di Pal Bong Bakery, kecewa karena ayahnya tak juga memberi perhatian padanya & malah bermaksud menemui anak pengemis itu (maksudnya Tak-Goo; sejak kecil, Ma-Joon selalu mengatakan hal yang kasar jika berkaitan dengan Tak-Goo ~_~)

Tentu saja sang ayah memarahinya & mengatakan ia tak pantas memanggil kakaknya dengan cara seperti itu
& ia kecewa dengan Ma-Joon yang menyembunyikan keberadaan Tak-Goo selama 2 tahun; padahal ternyata Ma-Joon tinggal bersama Tak-Goo di Pal Bong Bakery

Ma-Joon yang memang rutin mengunjungi kantor sejak Yoo-Kyung bekerja di sana, kembali menemui sang ayah untuk minta maaf perihal dirinya yang tidak memberitahu keberadaan Tak-Goo
Tapi ayahnya terlanjur marah dengan mengambil sikap diam & meninggalkannya yang tengah menangis sambil berlutut
Manajer Han Seung-Jae yang meihat kejadian itu berusaha menenangkannya dengan menyentuh punggungnya
Namun Ma-Joon langsung menepisnya & berteriak,“Jangan sentuh aku!”
Meski sakit hati (secara Ma-Joon khan anak kandungnya ^_^), tapi Manajer Han tak dapat berbuat apa-apa

Ma-Joon yang masih menangis segera memeluk Yoo-Kyung begitu ia melihat gadis itu sedang membersihkan ruang perpustakaan seperti biasanya
“Ayo kita balas dendam pada keluarga itu, terutama Ibuku... Manajer Han... semua... Kau juga tak mau ditindas oleh Ibuku kan. Aku tak bisa menerima semua ini,” isak Ma-Joon sambil memeluk Yoo-Kyung dengan erat

Ma-Joon yang mengantar Yoo-Kyung sampai ke apartemennya, melihat Tak-Goo yang bersembunyi di balik tembok
Ia pun berpura-pura mencium Yoo-Kyung, padahal ia berbisik pada Yoo-Kyung agar memikirkan tawarannya untuk membalas dendam bersama ke keluarga ‘Goo’, terutama pada sang Ibu yang telah menyakiti Yoo-Kyung

Keesokan harinya, Yoo-Kyung berjalan-jalan bersama Tak-Goo
Mereka bahkan berfoto bersama di foto box



Tak-Goo & Shin Yoo-Kyung bertemu lagi & sempat berfoto bersama di foto box ^^


Saat Tak-Goo sedang mengolah adonan, Ma-Joon yang mencari tape recorder-nya bertanya pada Tak-Goo apakah ia melihat benda itu
Sambil membantu mencari, tak sengaja Tak-Goo menjatuhkan fotonya bersama Yoo-Kyung
Melihat itu, hati Ma-Joon menjadi panas & segera pergi meninggalkan Tak-Goo
Ternyata tape recorder Ma-Joon tertindih salah satu panci adonan hingga rusak ^_^
Tak-Goo bermaksud membawanya ke tukang reparasi, tapi ternyata sulit untuk diperbaiki
Akhirnya Tak-Goo membeli yang baru dengan uang tabungannya, hingga membuat Yang Mi-Soon mengatainya bodoh karena menghabiskan tabungannya hanya untuk mengganti tape recorder Ma-Joon ^^

Ibu Ma-Joon memaksa Yoo-Kyung untuk keluar dari perusahaan ‘Goo’ dengan berbagai cara karena menganggap gadis itu sengaja bekerja di sana untuk mendekati Ma-Joon
Ia pun menyuruh utusannya untuk mendatangi apartemen Yoo-Kyung & menghajar gadis itu agar mau menandatangani surat resign atas permohonan sendiri
Kejadian ini semakin membuat Yoo-Kyung putus asa
Ia pun mulai memikirkan tawaran Ma-Joon

Episode ini akan ditutup dengan pertemuan Tak-Goo & ayahnya yang akan membuat kita berurai air mata T_T



Pertemuan mengharukan antara Tak-Goo & ayahnya



(to be continued)

Thursday, September 29, 2011

Bread, Love and Dreams episode 17

Episode 17 : Pelanggan pertama Kim Tak-Goo

Ibu Goo Ma-Joon (Seo In-Sook) yang kaget dengan panggilan Yang Mi-Soon pada pria yang ada di dekat putranya, meminta Mi-Soon untuk mengulangi ucapannya
Pertemuan canggung antara Tak-Goo & Ibu Ma-Joon menyisakan kebingungan di hati Ma-Joon yang menghadapi dilema, haruskah ia kembali menjadi Ma-Joon yang dulu?




Akhirnya Tak-Goo mengetahui kalau Seo Tae-Jo adalah Ma-Joon. 
& ia pun bertemu kembali dengan Ibu Ma-Joon 
yang dulu menyingkirkannya bersama Manajer Han Seung-Jae



Setelah mengetahui bahwa Seo Tae-Jo adalah Ma-Joon, Tak-Goo jadi sungkan; tapi ia tetap baik pada Ma-Joon & akan tetap memanggil Tae-Jo pada Ma-Joon
Meski Ma-Joon kembali mengambil sikap antipati padanya & seperti terus memicu pertengkaran dengannya
Karena tak ingin bertengkar, Tak-Goo akhirnya membentak dengan meneriakkan nama ‘Ma-Joon’
Ma-Joon pun nggak terima dirinya dipanggil dengan ‘namanya’ oleh Tak-Goo
“Jangan memanggilku dengan nama itu!”

Akhirnya Tak-Goo lulus ujian, meski dengan bentuk roti & bahan yang sangat sederhana
Ia bahkan mendapatkan pelanggan pertamanya, yakni si ibu & anak yang berdagang di pasar ^_^



Pelanggan pertama yang memakan roti buatan Kim Tak-Goo



Mi-Soon juga lulus, sementara Ma-Joon harus berusaha lebih baik lagi
Sedangkan Go Jae-Bok tidak lulus ujian

Saat merayakan kelulusannya bersama Mi-Soon & Jae-Bok
Mi-Soon yang menyembunyikan surat Shin Yoo-Kyung, karena biar Tak-Goo menyelesaikan ujiannya dulu; akhirnya menyerahkan surat itu pada Tak-Goo

Setelah membaca surat itu, Tak-Goo langsung melesat pergi sambil membawa serta roti buatannya yang padahal sedang disuguhkan untuk Mi-Soon & Jae-Bok; hingga membuat Mi-Soon kesal & terbengong-bengong ^^

Ternyata Yoo-Kyung berjanji untuk bertemu dengan Tak-Goo di dekat Menara Jam
Namun baru saja Yoo-Kyung akan pergi, ia diperintah Ibu Ma-Joon untuk datang ke rumah keluarga ‘Goo’ karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya
Tanpa mengetahui maksud jahat Ibu Ma-Joon, Yoo-Kyung pergi ke sana
Namun sesampainya di sana, ia malah disuruh menunggu sambil berdiri

Tak lama kemudian, Ma-Joon datang & kaget melihat Yoo-Kyung ada di situ
Dari sang kakak (Goo Ja-Kyung), akhirnya Ma-Joon mengetahui maksud ibunya dengan mengundang Yoo-Kyung ke sana
Sang Ibu hendak menjodohkannya di depan Yoo-Kyung

Yoo-Kyung berdiri begitu lama sambil beberapa kali menoleh ke arah jam tangannya
Ia merasa bersalah pada Tak-Goo karena tidak menepati janjinya
Ma-Joon yang tak tahan dengan sang Ibu yang berusaha mempermalukan Yoo-Kyung, segera bangkit dari duduknya & meninggalkan gadis kaya yang hendak dijodohkan dengannya itu
Lalu ia pun menarik Yoo-Kyung keluar & memarahi kebodohan Yoo-Kyung

Sementara ayah Tak-Goo yang sudah bertemu dengan Jo Jin-Goo, memutuskan untuk menemui Tak-Goo di Pal Bong Bakery; meski dengan kemungkinan Tak-Goo menolaknya karena dianggap telah memisahkannya dengan sang Ibu


(to be continued)

Wednesday, September 28, 2011

Bread, Love and Dreams episode 16

Episode 16 : Pertemuan sebagai Goo Ma-Joon & Kim Tak-Goo

Kim Tak-Goo akhirnya memaafkan orang yang telah memfitnah & bahkan pernah membuat matanya buta (Go Jae-Bok), hingga pria itu menangis terharu karena kebaikan Tak-Goo
Ia bahkan menangis saat memasukkan sebagian tepung miliknya untuk diberikan pada Tak-Goo
Demikian pula dengan Yang Mi-Soon & Goo Ma-Joon yang turut membantu memberi bahan pada Tak-Goo karena uang untuk membeli bahan milik Tak-Goo tinggal sedikit setelah digunakan untuk mengganti tepung teman-temannya akibat fitnah kemarin
Meski Tak-Goo tak menceritakan tentang siapa dalang di balik semua ini, tapi Guru Pal Bong & ayah Mi-Soon, serta Mi-Soon sendiri percaya pada Tak-Goo

Masalah baru muncul, karena Ma-Joon terus bertengkar dengan Tak-Goo ^_^
Karena kesal & mengakibatkan keributan terus di Pal Bong Bakery, akhirnya Guru Besar Pal Bong menyuruh mereka saling mengikat tangan mereka berdua dengan tali dari kain & tidak boleh lepas; jika lepas, mereka akan didiskualifikasi (dengan kata lain, mereka tidak bisa ikut ujian)



Goo Ma-Joon (yang menyamar sebagai Seo Tae-Jo)
bertengkar terus dengan Kim Tak-Goo 
hingga Guru Pal Bong mengikat tangan mereka berdua agar rukun ^_^


Ada banyak adegan lucu setelah tangan mereka terikat bersama, bayangin aja... mandi mereka harus bersama & buang air pun harus bergantian dengan tangan tetap terikat di balik pintu ^^
Tidur pun mereka saling menarik ^_^



Ma-Joon & Tak-Goo yang rukun makan bersama Yang Mi-Soon di sebuah pasar



Saat makan bersama di pasar, Tak-Goo melihat seorang anak kecil yang kelihatan lapar
Ia pun memberikan makanannya pada sang anak, tapi anak itu malah dimarahi ibunya karena dianggap seperti pengemis
Saat anak itu mau mengembalikan makanan tersebut pada Tak-Goo, datang preman yang dulu pernah digigit kupingnya oleh Tak-Goo (masih ingat saat ia bertanya tentang pria dengan tato kincir angin pada preman ini? ^^)

Tak-Goo tak mau berduel, namun preman itu tak sengaja menghancurkan dagangan ibu & anak yang tadi diberi makanan olehnya
Karena jumlah preman itu begitu banyak & Tak-Goo dalam keadaan terikat bersama Ma-Joon, Tak-Goo jadi sulit meladeni pertarungan
Setelah menyuruh Mi-Soon & Go Jae-Bok lari, Tak-Goo pun mengajak Ma-Joon berlari juga

Mereka bersembunyi di suatu tempat
Tak-Goo yang tak tega melihat keadaan Ma-Joon, berniat untuk melepaskan ikatan itu agar Ma-Joon bisa lari meninggalkannya
Ma-Joon malah memarahinya & menganggap Tak-Goo bodoh, karena nanti Tak-Goo tak bisa ikut ujian jika melepas tali pengikat mereka itu
Ia terharu & mengingat kebaikan Tak-Goo yang saat kemarin membantu mengelap hidungnya yang berdarah saat mimisan



Tak-Goo menolong Ma-Joon yang mimisan



Ia juga mengingat perlakuan yang sama dari Tak-Goo saat kecil yang mengusap & menepuk-nepuk punggungnya waktu ia sedang batuk karena demam & sedih setelah pemakaman neneknya plus mengetahui jati dirinya yang sebenarnya

Ternyata Tak-Goo masih seperti dulu... menganggapnya saudara... & mengkhawatirkannya

Ma-Joon tak tahan melihat Tak-Goo yang jadi bulan-bulanan preman tersebut karena tidak mau balas memukul
Hampir saja ia hendak keluar dari tempat persembunyiannya & memegang tongkat yang tak jauh darinya untuk membantu Tak-Goo, tapi ia tak jadi melakukannya & hanya diam di tempat
Benar kata Shin Yoo-Kyung... ia memang pengecut dari kecil... hingga dewasa seperti saat ini

Dilihatnya Tak-Goo berlutut & minta maaf pada preman itu, serta mengatakan bahwa ia sekarang memutuskan akan menjadi pembuat roti selamanya ^_^
Akhirnya preman-preman itu pun iba melihat ketulusan Tak-Goo & meninggalkannya

Setelah kejadian itu, hari-hari Tak-Goo & Ma-Joon dipenuhi kerukunan ^_^
Mereka selalu seiring – sejalan dengan tangan yang tetap masih terikat (Mi-Soon, Jo Jin-Goo, Ma-Joon & yang lainnya merahasiakan tentang Tak-Goo yang padahal sempat melepaskan ikatan itu ^^)
Sebenarnya Guru Pal Bong tahu, tapi ia pura-pura tidak tahu karena ia mengetahui alasan Tak-Goo yang memang selalu baik & ingin melindungi ^_~

Lucunya, saat tidur pun mereka berdua sangat rukun ^^
Tak-Goo bahkan memeluk Ma-Joon dengan mesra seperti seorang adik pada kakaknya (hahaha kebalik ya? padahal khan yang ‘adik’ justru Ma-Joon, tapi Tak-Goo kelihatan imut banget karena tubuhnya lebih pendek & lebih kecil daripada Ma-Joon ^_^)

Namun kerukunan itu tak berlangsung lama, karena Seo In-Sook (Ibu Ma-Joon) tiba-tiba datang ke Pal Bong Bakery untuk menengok Ma-Joon & hendak menyuruhnya kembali karena sang ayah sepertinya akan mengumumkan tentang pewaris selanjutnya dari keluarga ‘Goo’

Tak-Goo kaget melihat Nyonya 'muda' Goo alias Seo In-Sook datang ke sana & yang lebih mengejutkan lagi, wanita itu memanggil Seo Tae-Jo dengan sebutan ‘Ma-Joon’!
Ia langsung terdiam, sementara Ma-Joon juga nampak kecewa dengan perbuatan ibunya (padahal Ma-Joon baru saja mendapatkan kasih sayang dari seorang kakak yang sebenarnya sangat didambakannya selama ini, tapi ia berusaha memungkirinya)

Keadaan ini semakin diperkeruh dengan polosnya Mi-Soon yang memanggil mereka berdua, terutama... saat memanggil Kim Tak-Goo dengan lantangnya di depan ibu Ma-Joon; hingga membuat Ma-Joon melotot pada Mi-Soon ^_^



(to be continued)

Monday, September 26, 2011

Bread, Love and Dreams episode 15

Episode 15 : Terungkaplah semua kejahatan orang itu

Meski bahagia sekali bertemu dengan sang ayah, tapi Kim Tak-Goo memutuskan untuk tidak mengungkapkan identitasnya
Sebenarnya ia ingin sekali memeluknya, apalagi sang ayah memberikan saputangannya untuk melap wajahnya yang terkena tepung ^_^
Pertemuan itu juga merupakan kesempatan bagi Tak-Goo untuk bertanya beberapa hal penting tentang pembuatan roti pada sang ayah
Ia berterima kasih sambil menunduk berkali-kali pada ayahnya yang dipanggilnya ‘Direktur’ (hiks... mengharukan banget kejadian ini T_T)

Setelah bertemu Tak-Goo, Direktur Goo bertemu dengan Goo Ma-Joon
Tanpa kata, ia hanya menyentuh bahu Ma-Joon dengan penuh arti
Meski demikian, Ma-Joon merasa terharu bahwa dengan begitu saja; baginya sentuhan itu sangat berarti & suatu bentuk perhatian sang ayah padanya

Sebelum tidur, Ma-Joon mengingat indahnya kejadian itu
Tapi ingatan indahnya langsung mendadak buyar begitu didengarnya Tak-Goo yang tidak tahu kalau Seo Tae-Jo adalah Ma-Joon, dengan polos menceritakan tentang pertemuannya dengan Direktur Goo ^^

Saat Guru Pal Bong menyuruh para peserta ujian maju, mulanya hanya Tak-Goo yang ragu untuk maju
Tapi ia ingat dengan petunjuk ayahnya & ini membuat semangat serta percaya dirinya timbul ^_~



Kim Tak-Goo, Seo Tae-Jo (Goo Ma-Joon yang menyamar), Yang Mi-Soon & Go Jae-Bok 
yang siap mengikuti ujian dari Guru Pal Bong



Tak-Goo yang seringkali berlatih tiap malam, tidak tahu kalau ada orang yang berniat untuk memfitnahnya
Orang itu mencampur tepung para peserta ujian (Ma-Joon, Yang Mi-Soon & Go Jae-Bok), kecuali Tak-Goo; dengan zat yang akan membuat adonan rusak
Tak-Goo hampir saja memergokinya, ketika orang itu lari
Ia mengambil zat yang sisanya masih terdapat dalam kemasan & hendak membuangnya ke tempat sampah ketika Ma-Joon memergokinya
Tak-Goo yang tak mengerti hampir saja disalahkan oleh Ma-Joon ketika Jo Jin-Goo tiba-tiba datang & akhirnya berusaha mencaritahu siapa yang sebenarnya melakukan itu

Esok paginya, semua dikejutkan dengan adonan yang tidak bisa digunakan lagi
Walaupun tidak merasa melakukan hal itu, tapi Tak-Goo terpaksa harus mengganti tepung yang akan digunakan teman-temannya untuk ujian

Jo Jin-Goo akhirnya menemukan siapa dalang dari semua fitnah ini
Ternyata dia adalah salah satu peserta ujian, yakni Jae-Bok
Ia dibayar oleh Manajer Han Seung-Jae untuk membuat Tak-Goo gagal, bahkan mencelakakan Tak-Goo hingga matanya hampir buta
Ya... yang menyebabkan kejadian ledakan oven juga adalah orang yang sama

Tak-Goo yang marah menyeret pria itu untuk mempertemukannya dengan Manajer Han
Dengan diiringi Jin-Goo yang selalu bersamanya, Tak-Goo mendatangi perusahaan ‘Go Song’
Tanpa sadar, saat ia menaikki tangga; Shin Yoo-Kyung juga melewati tangga yang sama tapi berlawanan arah

Sementara ayah Tak-Goo yang hendak pulang, menyadari sosok seseorang yang dikenalnya sedang menaikki tangga
Dia... mungkinkah orang yang dulu dipercaya untuk melindungi Kim Mi-Soon, namun juga untuk menjauhkannya dari Tak-Goo?
Jin-Goo?

Ma-Joon yang mendengar kabar dari Goo Ja-Rim bahwa Yoo-Kyung bekerja di perusahaan Geo Sung, juga menuju ke sana
Yoo-Kyung pun bertemu lagi dengan Ma-Joon yang sengaja menunggunya



Setelah 2 tahun, Shin Yoo-Kyung berhasil meniti kariernya di perusahaan Geo Sung 
& bahkan menjadi team sekretaris pribadi keluarga 'Goo'





(to be continued)

Sunday, September 25, 2011

Bread, Love and Dreams episode 14

Episode 14 : Pertemuan antara ayah & anak

2 tahun berlalu...
Guru Pal Bong akan mengadakan ujian & Kim Tak-Goo yang matanya sudah sembuh total, juga ingin ikut serta dalam ujian tersebut
Sayangnya, akibat kecelakaan yang sempat membuat matanya buta, Tak-Goo jadi takut dengan oven
Namun Jo Jin-Goo membantu mengatasi traumanya & bahkan membuat Tak-Goo menjadi dekat dengan Jin-Goo

Sementara Shin Yoo-Kyung yang sudah meretas kariernya dari bawah di perusahaan ‘Geo Sung’ (perusahaan milik Direktur Goo Il-Joong / ayah Tak-Goo), kini bekerja sebagai team sekretariat keluarga ‘Goo’
Bahkan ia dijadikan sekretaris pribadi keluarga itu
Ibu Ma-Joon jelas terkejut & tidak terima dengan keberadaan gadis itu

Ayah Tak-Goo mengunjungi Pal Bong Bakery & secara tak sengaja bertemu dengan Tak-Goo yang sedang berlatih membuat kue
Tak-Goo langsung membalikkan wajahnya & air matanya pun menetes satu persatu


Pertemuan mengharukan antara Kim Tak-Goo & sang ayah (Direktur Goo Il-Joong), 
tapi Tak-Goo memutuskan untuk menyembunyikan identitasnya





(to be continued) 

Saturday, September 24, 2011

Bread, Love and Dreams episode 13

Episode 13 : Tekad kuat Kim Tak-Goo


Meski tak dapat melihat, tapi Kim Tak-Goo tetap gigih menyelesaikan pembuatan rotinya
Malam harinya, ia mengendap-endap dengan matanya yang terbalut perban
Ia menuju tempat pembuatan roti sambil berjalan meraba-raba
Tanpa sepengatahuannya (dia kan nggak bisa lihat ^_^), semua teman-temannya di Pal Bong Bakery memperhatikan gerak-geriknya & mengikutinya dari belakang (termasuk Goo Ma-Joon ^^)

Tak-Goo masih juga tidak sadar kalau teman-teman memperhatikannya dengan terharu
Ia terus asyik membuat adonan sambil berbicara sendirian



Kim Tak-Goo mencoba membuat roti meski dengan keterbatasan 
karena matanya yang tidak dapat melihat


Akhirnya teman-temannya pun tidak tega & membantunya hingga roti itu selesai, meski hasilnya belum memuaskan, tapi Tak-Goo sangat senang karena berhasil membuat rotinya yang pertama & berterima kasih pada semua teman yang telah membantunya




 Akhirnya Tak-Goo menghasilkan roti buatannya 
dengan bantuan teman-temannya di Pal Bong bakery



Yang Mi-Soon & ayahnya, beserta Jo Jin-Goo membawa Tak-Goo ke rumah sakit besar di Seoul untuk mengobati matanya
Karena matanya masih terbalut perban, Tak-Goo tidak menyadari kalau ia sempat berpapasan dengan sang ibu yang juga berada di rumah sakit yang sama
Bahkan di ruang tunggu, mereka duduk hampir saling membelakangi
Ibu Tak-Goo duduk tepat di deretan bangku belakang Tak-Goo
Sayangnya, Tak-Goo tak dapat melihat
Hanya saja, seperti ada ‘perasaan’ di antara keduanya
Karena meski tak dapat melihat, Tak-Goo sempat memalingkan kepalanya ke arah sang ibu yang duduk tak jauh di bangku deretan belakangnya
Sementara Ibu Tak-Goo yang matanya juga agak kurang jelas (kemungkinan ada kelainan pada syaraf matanya akibat terjatuh dari tebing waktu dulu), juga sempat menoleh ke arah Tak-Goo



(to be continued)

Friday, September 23, 2011

Bread, Love and Dreams episode 12

Episode 12 : Kemunculan Ibu Kim Tak-Goo

Kim Tak-Goo akhirnya berkonsentrasi pada bagaimana membuat roti yang lezat dengan bantuan dari Yang Mi-Soon yang selalu setia berada di sampingnya & membimbingnya dengan sabar ^_^

Goo Ma-Joon yang memang mencintai Shin Yoo-Kyung juga sejak kecil, terus berusaha mendekati & menolong gadis itu
Ia kaget melihat tempat tinggal Yoo-Kyung yang sama sekali tidak layak disebut tempat tinggal
Dengan kesal ia meminta Yoo-Kyung untuk meminta apa saja padanya, karena ia tak tahan melihat Yoo-Kyung menderita
Bahkan ia bersedia melakukan apa saja untuk Yoo-Kyung & akan menikahinya!


Goo Ma-Joon mengajak Yoo-Kyung untuk menikah dengannya agar bisa terus melindunginya


Di hari peringatan kematian nenek, banyak hal mengejutkan terjadi
Saat Ma-Joon hendak memberi hormat pada foto nenek, tiba-tiba foto itu terjatuh
Ibu Ma-Joon (Seo In-Seok) begitu stress melihat kejadian itu
Sementara Ma-Joon juga merasa kesal sekaligus bingung, apa sudah meninggal pun nenek masih belum bisa menerimanya di keluarga itu?

Direktur Goo Il-Joong (ayah Tak-Goo) yang sedang mengunjungi kuburan ibundanya (nenek) bersama Goo Ja-Kyung & Manajer Han Seung-Jae, juga bingung dengan keberadaan bunga segar yang ada di atas pekuburan nenek; apalagi bunga itu adalah kesukaan nenek
Sama seperti ibu Ma-Joon yang stress, Manajer Han sebenarnya juga terus teringat dengan kejadian malam itu; malam dimana nenek mengutuknya

Dari jauh, seorang wanita di dalam sebuah mobil sedang mengamati mereka bertiga
Wanita itu mengenakan cincin pemberian Nyonya Besar Goo (nenek)
Ayah Tak-Goo yang seperti menyadari dirinya diperhatikan, segera mengalihkan pandangannya ke arah mobil tersebut yang sempat parkir tak jauh dari kuburan
Ia merasa mengenali wanita itu, tapi ia tak yakin bahwa itu adalah wanita yang dirindukannya selama ini... ibu Tak-Goo... dia kan sudah meninggal

Namun sebenarnya dugaan ayah Tak-Goo tak salah
Karena wanita itu adalah Kim Mi-Soon yang penampilannya sudah berubah total
Menjadi wanita kaya ^_^

Sementara Tak-Goo terus berlatih membuat roti setiap malam
Namun satu kendala, ia belum bisa membakar rotinya; karena kata Mi-Soon, Tak-Goo harus minta izin pada Jo Jin-Goo yang memang bertanggung jawab dalam pemakaian oven
Tak-Goo masih belum bisa melupakan apa yang dilakukan Jin-Goo pada ibunya, makanya dia malas meminta izin ^_^

Namun malam itu, ia yang mengendap-endap hendak menggunakan oven; melihat Jin-Goo yang akan menyalakan korek untuk memeriksa oven
Baru saja Jin-Goo menyalakan korek api, Tak-Goo berteriak & segera mendorong Jin-Goo karena bersamaan dengan itu... oven pun meledak dengan dahsyat
Ledakan itu membangunkan seluruh penghuni Pal Bong Bakery
Mereka berdua pun dilarikan ke rumah sakit
Jin-Goo tidak apa-apa, hanya ada luka kecil di beberapa lengannya; namun Tak-Goo belum sadarkan diri
Menurut dokter lukanya tidak apa-apa... tapi matanya...

Jin-Goo shock mendengarnya
Apakah ia harus merasa bersalah untuk kedua kalinya
Dulu ia tak berhasil menyelamatkan ibu Tak-Goo yang jatuh ke jurang
Apa kali ini pun ia tak sengaja mencelakakan Tak-Goo yang padahal telah menyelamatkannya?
Guru Pal Bong merasakan keganjilan dengan kejadian oven yang meledak
Ia memeriksanya & menemukan seseorang telah memotong sebagian tali penyambung antara gas & oven
Apakah lagi-lagi Ma-Joon yang melakukannya?


(to be continued)

Thursday, September 22, 2011

Bread, Love and Dreams episode 11


Episode 11 : Perjanjian Kim Tak-Goo & Goo Ma-Joon

Karena kecemburuannya pada Kim Tak-Goo, lagi-lagi Goo Ma-Joon kembali melancarkan aksinya dengan memfitnah Tak-Goo yang dianggap telah memporakporandakan tempat pembuatan roti
Namun kejahatan ini diketahui Guru Besar Pal Bong yang melihat Ma-Joon membuang saputangan yang ia gunakan untuk mengelap bekas darah yang keluar dari tangannya saat tangannya sedang mengacak-acak, tak sengaja terkena pisau yang ada di tempat pembuatan roti
Yang Mi-Soon juga sebenarnya sudah curiga pada Ma-Joon saat melihat salah satu jari Ma-Joon yang terluka

Pertemuan bahagia antara Tak-Goo & Shin Yoo-Kyung tidak berlangsung lama, ketika polisi datang & membawa paksa Yoo-Kyung
Tak-Goo tak mampu berbuat apa-apa...

Di episode ini, kita akan melihat bagaimana seorang Yang Mi-Soon tidak hanya mirip ‘nama’nya dengan ibu Tak-Goo (Kim Mi-Soon); tapi juga secara ‘perlakuan’ serta ‘nasehat’ yang mirip sekali dengan sang ibu ^_~

Perlakuan, yakni saat Tak-Goo sedih & memakan rotinya dengan terburu-buru; Mi-Soon menyuruhnya makan dengan pelan & menyodorkan segelas air pada Tak-Goo ^_^
Sementara nasehat, bahwa Tak-Goo jangan mudah menggunakan tinjunya (mudah memukul), kecuali jika dirasa itu adalah penyelesaian terakhir setelah semua usaha sudah dilakukan ^^

Beberapa ucapannya juga sangat mirip dengan ibu Tak-Goo ^_~

Yoo-Kyung akhirnya ditangkap & dipenjara
Di sana, ia diinterogasi dengan teriakan & tamparan berkali-kali
Meski ia berteriak bahwa apa yang ia lakukan untuk mengubah dunia, tapi polisi malah mengejeknya dengan sinis
“Jangan pernah bermimpi untuk mengubah dunia, kecuali kamu memiliki kekuasaan untuk mengubahnya”

Perkataan polisi itu jelas lebih ‘memukul’ Yoo-Kyung, apalagi ia ingat bagaimana ia bisa berada di penjara saat ini
Ya... ini adalah akibat Goo Ja-Rim yang mengatakan keberadaannya di Incheon
Keluarga Goo memiliki kekuasaan & uang yang membuat Ja-Rim terbebas dari segala tuduhan & bahkan bisa menggiring Yoo-Kyung yang notabene tidak punya apa-apa
Rasanya Yoo-Kyung tak mau lagi melihat wajah Ja-Rim, meski gadis itu berulang kali meminta maaf padanya saat berpapasan di depan ruang interogasi

Setelah selesai diinterogasi, dengan bibir yang berdarah karena tamparan yang berkali-kali; Yoo-Kyung tertidur di lantai penjara yang dingin
Ia bermimpi masa kecilnya yang dipenuhi dengan siksaan dari sang ayah & juga sikap tak perduli ibunya
Hanya Tak-Goo kecil yang menolongnya saat itu
Ia berpikir, mungkinkah Tak-Goo akan menyelamatkannya lagi kali ini?

Tak-Goo yang sedih akhirnya memohon agar Ma-Joon menyelamatkan Yoo-Kyung
Ma-Joon bersedia, namun ia mengajukan sebuah syarat yang sangat berat
Tak-Goo harus berjanji tidak akan menemui Yoo-Kyung selama 2 tahun, sampai saat kompetisi antara mereka berdua berakhir
Karena tak punya pilihan, Tak-Goo pun menyetujui perjanjian itu

Mereka berdua pun pergi ke kantor polisi untuk membebaskan Yoo-Kyung
Gadis itu senang sekali & sudah mengira Tak-Goo pasti akan menyelamatkannya seperti waktu dulu
Namun ia terkejut ketika Tak-Goo mengatakan bahwa ia terpaksa tidak bisa bertemu Yoo-Kyung selama 2 tahun
Ma-Joon hanya tersenyum sinis & mengingatkan Tak-Goo akan persyaratan itu
Yoo-Kyung menangis & berteriak mengapa Tak-Goo melakukan perjanjian itu dengan Ma-Joon
Tak-Goo dengan cepat berjalan meninggalkan Yoo-Kyung, tapi belum jauh langkahnya... ia kembali lagi & mencium Yoo-Kyung

Would it be their last kiss ?


Would it be Kim Tak-Goo & Shin Yoo-Kyung last kiss ?




(to be continued)

Wednesday, September 21, 2011

Bread, Love and Dreams episode 10

Episode 10 :  Yang Mi-Soon yang mirip Ibu

Kim Tak-Goo akhirnya diperbolehkan bergabung kembali dengan team pembuat roti di Pal Bong Bakery, berkat analisanya yang tepat tentang adonan roti yang tidak layak pakai berdasarkan indera penciumannya
Ia ditugaskan mengantar roti bersama Mi-Soon
Tak-Goo sangat senang, meskipun belum terjun langsung membuat roti; tapi setidaknya ia sudah diberi kepercayaan untuk melakukan tugas pertamanya ^_^




Kim Tak-Goo sudah menggunakan seragam pembuat roti bersama team Pal Bong Bakery 
& ia banyak belajar dari Guru Besar Pal Bong






Beberapa sifat & ucapan serta nasehat Yang Mi-Soon benar-benar mirip dengan ibu Tak-Goo ^_~ (termasuk saat menjewer Tak-Goo ^ ^ )


Sementara Shin Yoo-Kyung yang tengah dicari polisi akibat aksinya sebagai aktivis, pergi ke Pal Bong Bakery untuk menemui Tak-Goo
Ia terkejut melihat Goo Ma-Joon yang ternyata tinggal bersama Tak-Goo & merubah namanya menjadi Seo Tae-Jo, bahkan ia berpura-pura tidak mengenal Tak-Goo

Sementara akibat ditangkap & diinterogasi dengan ditampar plus bentakan oleh polisi, Go Ja-Rim akhirnya memberitahu keberadaan Yoo-Kyung


(to be continued)

Tuesday, September 20, 2011

Bread, Love and Dreams episode 9

Episode 9 :  Pertemuan kembali dengan Shin Yoo-Kyung


Tak-Goo memutuskan untuk memaafkan Jo Jin-Goo



Kim Tak-Goo yang marah dengan keputusannya memaafkan Jin-Goo, akhirnya pergi dari Pal Bong bakery.

Tak sengaja ia bertemu seorang wanita yang menolong anak kecil yang tengah dipukuli ayahnya.
Cara bicara wanita itu... seperti Shin Yoo-Kyung!
Tapi ia masih tidak sadar sampai saat Yoo-Kyung pamit & lari meninggalkannya ketika dirasa sudah aman dari kejaran polisi (sebelumnya Yoo-Kyung ketahuan menyebar poster yang berisi kecaman terhadap pemerintah)
Tak-Goo baru mengetahui kalau wanita itu adalah Yoo-Kyung, teman masa kecilnya dulu; saat memungut topi Yoo-Kyung yang terjatuh.
Dengan berbekal topi bertuliskan nama Shin Yoo-Kyung beserta nama Universitas dan jurusan Yoo-Kyung, Tak-Goo terus mencarinya.


Dengan berbekal topi yang terjatuh, Tak-Goo mencari Shin Yoo-Kyung ke kampusnya. 
Padahal mereka sempat bertemu di tangga kampus, tapi satu sama lain tidak tahu karena kan mereka sudah dewasa & lama banget nggak ketemu selama 12 tahun ^^



Ternyata Yoo-Kyung bersahabat dengan Goo Ja-Rim yang mengaku mengaguminya karena pintar & aktif dalam organisasi.
Bahkan Ja-Rim ikut berpartisipasi sebagai salah satu aktivis, tapi lebih menjalankan aksinya di dalam ruang.



Yoo-Kyung ternyata berteman dengan Goo Ja-Rim (kakak tiri Kim Tak-Goo)


Ja-Rim mengundang Yoo-Kyung ke perayaan ulang tahun perusahaan ‘Goo’ yang ke-30.
Saat perjalanan itulah, Yoo-Kyung merasa Tak-Goo membuntutinya.

Setibanya di pesta, Ja-Rim menyuruh Manajer Han Seung-Jae untuk menangani Tak-Goo yang tengah menunggu di luar.
Tak-Goo yang terkejut dengan papan pengumuman acara keluarga Goo, sebenarnya ingin sekali menemui ayahnya; tapi dengan keadaannya saat ini sangat tidak memungkinkan.
Manajer Han pun menyuruh anak buahnya untuk menyingkirkan Tak-Goo sejauh-jauhnya.
Mereka pun menghampiri Tak-Goo, memukuli & membawanya pergi ke suatu tempat.

Sementara di pesta, Yoo-Kyung dicemooh oleh ibu Ja-Rim.
Ja-Rim meminta maaf pada Yoo-Kyung dan menegur ibunya.
Namun tak lama kemudian, acara perkenalan Goo Ma-Joon sebagai satu-satunya pewaris mulai dijalankan sang ibu.
Ma-Joon pun bertemu kembali dengan Yoo-Kyung yang kini sama-sama sudah dewasa (sebelumnya, mereka sebenarnya pernah berpapasan saat Ma-Joon tidak sengaja menabrak Yoo-Kyung yang hendak pergi kuliah & membantu Yoo-Kyung memungut buku-bukunya yang terjatuh)
Dengan PeDe, Ma-Joon mengira Yoo-Kyung datang ke pesta itu untuk melihatnya.
Sama seperti saat kecil, Yoo-Kyung dengan kalem kembali menjawab bahwa ia datang ke pesta tersebut dengan harapan bertemu dengan Tak-Goo.
Ma-Joon yang sejak awal pertemuan waktu kecil menyukai Yoo-Kyung, mulai dijalari rasa cemburu.

Tak-Goo yang sudah babak belur karena dipukuli, berusaha keluar dari mobil & berhasil melarikan diri.
Ia terjatuh lemas di suatu tempat & di sana ia kembali bertemu dengan Yoo-Kyung.
Hampir saja Yoo-Kyung menghindarinya, ketika Tak-Goo mulai menyanyikan lagu ceria masa kecil tentang pantai Incheon.
Yoo-Kyung terkejut & langsung berbalik dengan terharu.
Akhirnya ia sadar, pria itu adalah Tak-Goo yang ingin ditemuinya selama ini.

(to be continued)

Monday, September 19, 2011

Bread, Love and Dreams episode 8

Episode 8 : Akhirnya Tak-Goo menemukan pria itu!


Tak-Goo datang ke Pal Bong Bakery, tapi dianggap membuat keributan




Kim Tak-Goo berlomba dengan Goo Ma-Joon agar dapat menjadi murid Guru Pal Bong.
Berbeda dengan Ma-Joon yang menimba ilmu khusus di Jepang, Tak-Goo kembali mempergunakan ‘sense’ dari indera penciumannya ^_^
Keduanya lulus & jadi murid di toko itu, tapi Tak-Goo masih belum diterima di toko itu karena dianggap terus mencari masalah dengan berusaha mencari pria bertato di antara para pegawai toko.


Tak-Goo bertemu kembali dengan Goo Ma-Joon yang juga sudah dewasa, tapi tidak mengenalinya karena Ma-Joon menyamar sebagai Seo Tae-Jo




Manajer Han Seung-Jae yang akhirnya mengetahui keberadaan Tak-Goo di Pal Bong Bakery, menyuruh orang-orangnya untuk menyerang Tak-Goo.
Saat mereka hendak menyakiti Tak-Goo, si pria bertato yang ternyata adalah Jo Jin-Goo; malah membantunya.


(to be continued)

Bread, Love and Dreams episode 7

Episode 7 : Pal Bong Bakery

Kim Tak-Goo yang telah beranjak dewasa, tanpa putus asa mencari sang ibu.
Saat kecil, ia mendapat petunjuk dari surat Shin Yoo-Kyung (saat akhirnya gadis itu memutuskan untuk pergi ke panti asuhan) bahwa orang yang menculik ibunya adalah seorang pria dengan tato kincir angin di lengannya.
Sejak itu, tiap kali ia menangani berandalan; ia akan menghajar sambil sibuk melihat lengan para preman itu, apakah ada tato tersebut atau tidak.
Tiap kali berkelahi, ia pasti akan memperkenalkan diri dengan membanggakan namanya yang memiliki arti bla...bla...bla... ^_^ & menyebarkan bahwa ia mencari pria dengan tato kincir angin itu.
Akhirnya ia mendapat informasi bahwa pria bertato itu ada di sebuah toko bakery yang bernama ‘Pal Bong Bakery’.
Ia berusaha mencaritahu dari kejauhan & memperhatikan satu demi satu lengan pegawai toko itu yang lengan kemejanya tersibak saat mengangkut tepung.
& ia menemukannya!

Namun setibanya di sana, semua yang ada di toko roti itu menghalanginya.
Tak-Goo berteriak-teriak histeris & minta agar penculik itu keluar, tapi karena tak mampu masuk ke dalam; akhirnya ia berlutut di luar, tak perduli dengan teriknya matahari & tak mau makan + minum (padahal beberapa orang yang lewat memberinya uang, karena mengira ia pengemis ^ ^)
Bapak tua yang dulu menyelamatkannya ketika hampir dijual, tiba-tiba muncul di hadapannya.
Bapak tua yang tak lain adalah Guru Besar Pal Bong, pendiri toko roti itu; membantunya masuk ke sana.

Di episode inilah, Tak-Goo untuk pertama kalinya bertemu dengan Yang Mi-Soon; anak pemilik toko roti sekaligus cucu Guru Pal Bong
& ia pun bertemu Goo Ma-Joon, yang menyamar menjadi Seo Tae-Jo; lulusan sekolah masak Jepang yang hendak berguru pada Guru Pal Bong



Kim Tak-Goo terus mencari pria bertato kincir angin
(to be continued)

Saturday, September 17, 2011

Bread, Love and Dreams episode 6

Episode 6 : Pria bertato kincir angin

Hampir saja ibu Kim Tak-Goo jadi korban kejahatan ayah Shin Yoo-Kyung, ketika tiba-tiba datang pria bertato kincir angin yang menyelamatkannya tapi langsung membawanya pergi.
Yoo-Kyung melapor pada Tak-Goo yang sudah tiba di sana & mengatakan bahwa ibu Tak-Goo diculik oleh seorang pria yang membawanya dengan mobil.
Tak-Goo berusaha mengejar sang ibu yang diculik oleh pria yang memiliki tato kincir angin di lengannya, namun hasilnya nihil.
Sementara pria bertato yang sebenarnya tidak jahat (ia adalah utusan ayah Tak-Goo), terlambat menyelamatkan ibu Tak-Goo yang berusaha melarikan diri; namun terjatuh dari tebing.

Akhirnya Tak-Goo memutuskan pergi sendiri mencari ibunya.
Sementara Go Ma-Joon yang menginap di rumah Yoo-Kyung, tidak berdaya saat melihat Yoo-Kyung dipukuli sang ayah.
Sebelumnya, ia sempat bertanya pada gadis itu,“Apa yang kau suka dari Tak-Goo?”
“Dia pemberani dan tidak pengecut sepertimu,” jawab Yoo-Kyung kalem.

Manajer Han Seung-Jae berhasil membawa Ma-Joon & Tak-Goo kembali ke keluarga ‘Goo’.
Meski mengaku telah mengambil uang dari brankas, tapi Ma-Joon tetap memfitnah Tak-Goo yang katanya mengajaknya pergi meninggalkan rumah.
Namun sang ayah tetap mempercayai Tak-Goo & bahkan telah memberikan nama ‘khusus’ untuk Tak-Goo sebagai putra pertama keluarga ‘Goo’.
Ma-Joon yang mendengarnya di balik pintu langsung lemas, tapi Manajer Han memastikan bahwa ia tak perlu khawatir karena ia akan melakukan apa saja untuk Ma-Joon; bahkan untuk menyingkirkan seseorang yang tidak dikehendakinya.


Manajer Han Seung-Jae berupaya mempengaruhi Goo Ma-Joon dengan sifat jahatnya & meyakinkan


Rencana jahat Manajer Han untuk menyingkirkan Tak-Goo hampir saja terlaksana, tapi untunglah seorang Bapak tua menolongnya.
Tak-Goo pun terus berkelana mencari sang ibu hingga dewasa ^_^

Di akhir episode 6 inilah kalian akan melihat sosok Kim Tak-Goo dewasa untuk pertama kalinya ^_~


Kim Tak-Goo yang sudah dewasa ^^




(to be continued)

Friday, September 16, 2011

Bread, Love and Dreams episode 5

Episode 5 : Rahasia kematian nenek

Setelah nenek meninggal, Goo Ma-Joon shock karena dia melihat kejadian yang menimpa nenek.
Ia mencoba membantu nenek, tapi tubuh kecilnya tak mampu menahan beban tubuh nenek.
Namun, sembari mencoba menolong nenek; ia kerap menyuruh nenek berjanji untuk tetap menerimanya di keluarga itu.
Tapi nenek malah menatapnya dengan penuh amarah, bahkan sampai nafas terakhirnya nenek hendak mengatakan yang sebenarnya pada Goo Il-Joong; tapi terlambat...

Goo Ja-Kyung mulai curiga dengan sikap Ma-Joon yang seperti menyembunyikan sesuatu tentang kematian nenek.
Tapi Ma-Joon berusaha menutupinya (sebelumnya ia sempat menyimpan gelang milik ibunya yang terlepas saat saling tarik-menarik dengan nenek)

Di hari itu, Ma-Joon yang merasa tidak enak badan; mulai batuk-batuk.
Kim Tak-Goo yang melihat kejadian itu segera membantu Ma-Joon menepuk punggungnya dengan penuh kasih sayang.
“Mengapa kau lakukan itu?” tanya Ma-Joon ketus.
“Karena kita adalah saudara,” jawab Tak-Goo tulus.
Namun Ma-Joon berteriak bahwa seharusnya Tak-Goo tidak perlu melakukan itu, karena ia tidak pernah mau menganggap Tak-Goo kakaknya (padahal dalam hati kecilnya, Ma-Joon jauh lebih sedih karena justru ia-lah yang bukan termasuk ‘keluarga’)

Manajer Han Seung-Jae menyewa ayah Shin Yoo-Kyung untuk menyingkirkan ibu Tak-Goo.
Tapi rencana jahat ini didengar Yoo-Kyung yang segera mengirim telegram pada Tak-Goo.
Tanpa memberitahu sang ayah kalau ibunya dalam bahaya, Tak-Goo minta izin untuk pulang untuk menemui sang ibu.
Karena ayahnya tidak mengizinkan, Tak-Goo akhirnya diam-diam pergi meninggalkan rumah.
Tak disangka, Ma-Joon membantunya & bahkan ikut mengadakan perjalanan bersamanya.

 Goo Ma-Joon membantu Kim Tak-Goo diam-diam pergi meninggalkan rumah keluarga 'Goo'



(to be continued)

Thursday, September 15, 2011

Bread, Love and Dreams episode 4

Episode 4 : Kisah tragis Nenek

Untuk pertama kalinya, Kim Tak-Goo belajar membuat roti pada sang ayah.
Mereka pun pergi bersama ke pabrik roti, diiringi Goo Ma-Joon yang makin iri dengan keberadaan Tak-Goo.
Sang ayah sangat bangga karena Tak-Goo memiliki ‘sense’ yang bagus terhadap roti hanya dengan mencium baunya.
Sementara ia juga kagum pada Ma-Joon yang meski membenci roti, tapi ia bisa menganalisa dengan tepat berdasarkan teori yang ia pelajari selama ini.

Kenyataan pahit menimpa Ma-Joon saat tidak sengaja mendengar percakapan antara nenek & ibunya tentang dirinya yang sebenarnya adalah anak hasil hubungan gelap Manajer Han Seung-Jae dengan ibunya.
Kejadian mengerikan pun menimpa nenek yang terjatuh saat ibu Ma-Joon dipaksa melepaskan pegangan tangannya pada lengan nenek oleh Manajer Han, yang menyuruhnya berhenti memohon pada nenek agar jangan mengatakan ‘rahasia’ itu pada suaminya.
Manajer Han benar-benar tidak tahu diri, padahal nenek sudah menampungnya sejak kecil di rumah itu & dibesarkan dengan kasih sayang seperti anaknya sendiri ~_~

Goo Ma-Joon yang kesepian, selalu iri pada Kim Tak-Goo


(to be continued)

Wednesday, September 14, 2011

Bread, Love and Dreams episode 3

Episode 3 : Rahasia sang ayah

Goo Il-Joong beserta istri (Seo In-Sook)
& kedua anak perempuannya (Goo Ja-Kyung & Goo Ja-Rim) di pesta ulang tahun Il-Joong



 

Kim Mi-Soon & anaknya (Kim Tak-Goo) akhirnya menemui Goo Il-Joong
di pesta perayaan ulang tahunnya







Goo Ja-Kyung memandang sinis pada Kim Tak-Goo & ibunya,
sementara Goo Ja-Rim (putri kedua Goo Il-Joong) bingung harus berkata apa





Akhirnya Kim Tak-Goo dapat bertemu dengan sang ayah.
Dengan berat hati, Tak-Goo berpisah dengan ibunya.
Bagi kalian yang menonton adegan ini, siap-siap terharu melihatnya T_T
Tak-Goo berusaha bertahan di rumah itu, meski ia harus menghadapi Seo In-Sook yang sempat menampar & meneriakkinya, Goo Ja-Kyung yang cuek padanya & bahkan Goo Ma-Joon yang selalu sinis & melontarkan kata-kata kasar padanya.
Hanya Goo Ja-Rim yang agak mendingan ^_^


 
Meski ayahnya sangat sayang padanya, tapi ayahnya jarang ada di rumah karena sibuk.
Nenek (Nyonya Besar Goo) yang paling sayang padanya sejak kedatangannya ke rumah itu.
Yang paling membuatnya takut, tentu saja pandangan manajer Han Seung-Jae yang seolah ingin mengusirnya keluar atau bahkan ‘menyingkirkannya’?


Goo Ja-Kyung & Goo Ma-Joon memandang kesal pada Kim Tak-Goo yang baru datang ke rumah itu. Hanya nenek (Nyonya Besar Goo) yang baik & sayang pada Tak-Goo



Suatu malam, Tak-Goo terbangun dari tidurnya karena mencium aroma roti.
Tidak diperdulikannya ucapan Ja-Rim tadi siang yang mengatakan ada satu tempat yang tidak boleh dikunjungi, apalagi dimasuki orang.
Ternyata tempat rahasia yang selama ini disembunyikan itu adalah tempat pembuatan roti milik ayahnya, dimana akhirnya ia melihat proses ayahnya membuat roti dengan cara & gerakan yang sangat mengesankan ^_~

(to be continued)

Tuesday, September 13, 2011

Bread, Love and Dreams episode 2

Episode 2 : Roti & Cinta Pertama Kim Tak-Goo

Kim Tak-Goo terpaksa mendekam di kantor polisi.
Sang ibu yang menjemputnya langsung membawanya ke sebuah toko roti & membelikan Tak-Goo sejumlah roti.
Nasehat sang ibu membuat Tak-Goo menangis.
Adegan ini sangat mengharukan T_T
Tak-Goo juga berhasil menemui Goo Il-Joong & membersihkan namanya ^ ^
Kontan ia memuji Tak-Goo & kagum pada keberanian serta kejujuran Tak-Goo, tanpa mengetahui padahal Tak-Goo adalah anaknya sendiri.
Inilah awal perasaan ‘kesepian’ Goo Ma-Joon yang menyaksikan bagaimana sang ayah lebih tertarik pada Tak-Goo yang padahal bukan anaknya (hehe Ma-Joon khan nggak tahu kalau Tak-Goo padahal anak Il-Joong yang sesungguhnya)

Di episode ini, kalian juga bisa menyaksikan Tak-Goo mulai merasakan cinta pertamanya.
Gadis berkepang dua itu bernama Shin Yoo-Kyung.
Ia lembut & tidak banyak bicara.
Ternyata ia memendam kisah yang mengerikan, di rumah ia senantiasa menghadapi kekerasan dari sang ayah & ibunya tidak pernah perduli padanya.
Tapi hanya Tak-Goo yang berhasil membuatnya tersenyum dengan lagu ‘Pantai Incheon’nya ^_~

Kehidupan Kim Mi-Soon & Tak-Goo yang tenang ternyata tidak berlangsung lama, karena Seung-Jae terus mengutus orang-orangnya untuk memburu mereka.
Akhirnya Mi-Soon memutuskan pergi ke rumah keluarga ‘Goo’ untuk mempertemukan Tak-Goo dengan ayahnya.







(to be continued)

Bread, Love and Dreams episode 1

I already wrote the synopsis of this drama via facebook in January 2011 ^_^

Namun karena saat ini ditayangkan ulang & saya sudah membuat blog khusus tentang Korea hehehe maka saya tuliskan ulang sinopsis drama ini melalui blog ^_~

Oleh karena itu, saya akan mulai menyajikan sinopsis drama ‘Bread, Love and Dreams / Baker King, Kim Tak-Goo / King Of Baking’ or in Korean we can say ‘Jeppangwang Kim Tak Goo'

Jumlah keseluruhan serial produksi tahun 2010 ini adalah 30 episode, maka saya akan kembali menyajikan sinopsisnya agak lebih panjang daripada ketika saya tuliskan melalui status & menyesuaikan dengan yang sudah diputar di TV; jadi saya tidak ingin mendahului (kecuali untuk sinopsis per episode yang saya tulis tiap Senin – Jumat itu memang saya update tepat sebelum penayangan di TV antara pukul 11 - 12 siang ^^ )

Oh ya, namanya sinopsis ya nggak terlalu panjang (khan hanya intisari-nya saja ^ ^ nggaksempetnulispanjang.com ^_^)

Saya akan mulai dari episode 1 ^^

Oh ya, saya akan berikan judul versi saya sendiri di tiap episode-nya ^_~

Episode 1 : Kelahiran Kim Tak-Goo

Cerita dimulai dengan lahirnya seorang putri untuk kesekian kalinya di keluarga ‘Goo’ yang terkenal kaya raya & memiliki perusahaan roti ternama di Korea.
Meski agak kecewa, tapi Goo Il-Joong sebagai kepala keluarga sekaligus Direktur perusahaan ‘Goo’ tetap menerima kehadiran putri keduanya yang akhirnya diberi nama Goo Ja-Rim.
Sebelumnya ia sudah memiliki anak pertama yang juga perempuan, bernama Goo Ja-Kyung.
Berbeda dengan Il-Joong yang menerima jenis kelamin apapun anaknya, tidak demikian dengan sang ibu.
Nyonya Besar Goo terus menyindir Seo In-Sook (istri Il-Joong / Nyonya muda) bahwa ia lagi-lagi gagal memberikan keturunan anak laki-laki.
Bagaimana nasib keluarga & perusahaan ‘Goo’? Begitu sindir nenek Ja-Kyung ini.

In-Sook yang kesal dengan kecerewetan sang mertua, malas kembali ke rumah; ia pun pergi entah kemana dan bilang bahwa ia ingin berlibur dan menenangkan diri.
Sementara Il-Joong yang kesepian dan sebenarnya tidak pernah mencintai In-Sook, malah mendekati perawat pribadinya sejak dulu yaitu Kim Mi-Soon.





Goo Ja-Kyung (putri sulung Goo Il-Joong)
menjadi saksi mata saat sang ayah mengungkapkan cintanya pada Kim Mi-Soon



Mi-Soon pun mengandung anak Il-Joong dan bersamaan dengan itu In-Sook kembali ke rumah.




Seo In-Sook yang kembali ke rumah setelah berlibur


Mengetahui kalau Mi-Soon sedang hamil dari hasil hubungannya dengan Il-Jeong, In-Sook mengusirnya keluar.
Sementara Nyonya Goo justru membela Mi-Soon yang memang sudah merupakan perawat keluarga itu dari sebelum Il-Joong menikah dengan In-Sook.
Lagipula, Mi-Soon pula yang lebih sering merawat Nyonya Goo, Il-Joong & bahkan Ja-Kyung (In-Sook kan cuma sibuk ke salon & belanja serta jalan-jalan ~_~)




Kehamilan Mi-Soon semakin besar & mendekati kelahiran, ia justru hampir saja dibunuh oleh Manajer Han Seung-Jae; yang merupakan sekretaris pribadi Il-Joong.
In-Sook takut jika Mi-Soon melahirkan anak laki-laki, maka itu akan sangat berbahaya baginya yang tidak rela harta keluarga 'Goo' jatuh ke tangan anak dari Kim Mi-Soon
Namun karena tidak tega, akhirnya Seung-Jae membiarkan Mi-Soon melahirkan anaknya terlebih dahulu.
Tapi setelah melahirkan, Mi-Soon berhasil melarikan diri dengan bantuan dokter Yoon

Di lain pihak, In-Sook yang dendam karena terus terngiang dengan ucapan ibu mertua-nya bahwa ia adalah menantu yang gagal karena tidak juga mampu menghasilkan keturunan laki-laki; mengajak Seung-Jae untuk bekerjasama dalam keyakinannya menghasilkan anak laki-laki.
Dari hasil hubungan gelap mereka ini, ternyata benar In-Sook mampu melahirkan anak laki-laki yang akhirnya diberi nama Goo Ma-Joon.
Tidak ada seorang pun yang tahu bahwa Ma-Joon bukanlah darah daging Il-Joong.
Namun karena ia laki-laki & merupakan pewaris, maka Il-Joong menjatuhkan harapan besar padanya sebagai penerus perusahaan roti & bahkan pembuat roti hebat seperti dirinya.
Sementara Ma-Joon kecil sangat membenci roti (bukan keturunan, ternyata memang ‘berlawanan’ sifat ya ^_^)

Tak terasa waktu berlalu, Mi-Soon yang melahirkan anak laki-laki memberinya nama Kim Tak-Goo (nama yang memang diberikan khusus oleh Il-Joong saat mengetahui Mi-Soon hamil)
Meski mereka hidup miskin & bahkan menumpang dengan membayar uang sewa plus sang ibu bekerja sebagai buruh cuci, namun Tak-Goo hidup bahagia bersama ibunya.
Mi-Soon senantiasa mengajarkan kebaikan pada Tak-Goo hingga ia tumbuh menjadi anak yang baik (walaupun sedikit nakal hehehe)
Satu hal yang membuatnya sangat mirip dengan sang ayah, yaitu kesukaannya pada roti hingga bahkan ia bisa tahu berbagai rasa roti hanya dengan mencium baunya ^ ^




Lain Tak-Goo, lain Ma-Joon.
Kasih sayang yang berlebihan dari sang ibu tanpa tahu bahwa ibunya hanya bermaksud menjadikannya sebagai ‘alat’, membuat bocah perlente ini tumbuh menjadi anak yang manja & sombong.
Suatu hari, sang ayah mengajaknya ke pabrik roti.
Di sinilah pertemuan pertama antara Il-Joong & Ma-Joon dengan Tak-Goo.
Kesan pertama sangat tidak mengesankan ^_^, karena Tak-Goo bersama temannya dituduh mencuri roti dari pabriknya

(to be continued)