안녕하세요 ^ ^




Welcome to my lovely blog of Korea ^ ^


Jeo neun Marisa imnida

But you can call me Ica

Mannaseo pangapseumnida



This blog contents of everything about South Korea, especially all that connected with Korean drama ^_~



This blog is dedicated to all of you who like all about Korea ^_^



But to all of you who already read this blog, please don't ever do the copy - paste from this blog !


Kamsa hamnida ^^


Aja ! Aja ! FIGHTING ! ^^



나는 한국 사랑





Wednesday, September 28, 2011

Bread, Love and Dreams episode 16

Episode 16 : Pertemuan sebagai Goo Ma-Joon & Kim Tak-Goo

Kim Tak-Goo akhirnya memaafkan orang yang telah memfitnah & bahkan pernah membuat matanya buta (Go Jae-Bok), hingga pria itu menangis terharu karena kebaikan Tak-Goo
Ia bahkan menangis saat memasukkan sebagian tepung miliknya untuk diberikan pada Tak-Goo
Demikian pula dengan Yang Mi-Soon & Goo Ma-Joon yang turut membantu memberi bahan pada Tak-Goo karena uang untuk membeli bahan milik Tak-Goo tinggal sedikit setelah digunakan untuk mengganti tepung teman-temannya akibat fitnah kemarin
Meski Tak-Goo tak menceritakan tentang siapa dalang di balik semua ini, tapi Guru Pal Bong & ayah Mi-Soon, serta Mi-Soon sendiri percaya pada Tak-Goo

Masalah baru muncul, karena Ma-Joon terus bertengkar dengan Tak-Goo ^_^
Karena kesal & mengakibatkan keributan terus di Pal Bong Bakery, akhirnya Guru Besar Pal Bong menyuruh mereka saling mengikat tangan mereka berdua dengan tali dari kain & tidak boleh lepas; jika lepas, mereka akan didiskualifikasi (dengan kata lain, mereka tidak bisa ikut ujian)



Goo Ma-Joon (yang menyamar sebagai Seo Tae-Jo)
bertengkar terus dengan Kim Tak-Goo 
hingga Guru Pal Bong mengikat tangan mereka berdua agar rukun ^_^


Ada banyak adegan lucu setelah tangan mereka terikat bersama, bayangin aja... mandi mereka harus bersama & buang air pun harus bergantian dengan tangan tetap terikat di balik pintu ^^
Tidur pun mereka saling menarik ^_^



Ma-Joon & Tak-Goo yang rukun makan bersama Yang Mi-Soon di sebuah pasar



Saat makan bersama di pasar, Tak-Goo melihat seorang anak kecil yang kelihatan lapar
Ia pun memberikan makanannya pada sang anak, tapi anak itu malah dimarahi ibunya karena dianggap seperti pengemis
Saat anak itu mau mengembalikan makanan tersebut pada Tak-Goo, datang preman yang dulu pernah digigit kupingnya oleh Tak-Goo (masih ingat saat ia bertanya tentang pria dengan tato kincir angin pada preman ini? ^^)

Tak-Goo tak mau berduel, namun preman itu tak sengaja menghancurkan dagangan ibu & anak yang tadi diberi makanan olehnya
Karena jumlah preman itu begitu banyak & Tak-Goo dalam keadaan terikat bersama Ma-Joon, Tak-Goo jadi sulit meladeni pertarungan
Setelah menyuruh Mi-Soon & Go Jae-Bok lari, Tak-Goo pun mengajak Ma-Joon berlari juga

Mereka bersembunyi di suatu tempat
Tak-Goo yang tak tega melihat keadaan Ma-Joon, berniat untuk melepaskan ikatan itu agar Ma-Joon bisa lari meninggalkannya
Ma-Joon malah memarahinya & menganggap Tak-Goo bodoh, karena nanti Tak-Goo tak bisa ikut ujian jika melepas tali pengikat mereka itu
Ia terharu & mengingat kebaikan Tak-Goo yang saat kemarin membantu mengelap hidungnya yang berdarah saat mimisan



Tak-Goo menolong Ma-Joon yang mimisan



Ia juga mengingat perlakuan yang sama dari Tak-Goo saat kecil yang mengusap & menepuk-nepuk punggungnya waktu ia sedang batuk karena demam & sedih setelah pemakaman neneknya plus mengetahui jati dirinya yang sebenarnya

Ternyata Tak-Goo masih seperti dulu... menganggapnya saudara... & mengkhawatirkannya

Ma-Joon tak tahan melihat Tak-Goo yang jadi bulan-bulanan preman tersebut karena tidak mau balas memukul
Hampir saja ia hendak keluar dari tempat persembunyiannya & memegang tongkat yang tak jauh darinya untuk membantu Tak-Goo, tapi ia tak jadi melakukannya & hanya diam di tempat
Benar kata Shin Yoo-Kyung... ia memang pengecut dari kecil... hingga dewasa seperti saat ini

Dilihatnya Tak-Goo berlutut & minta maaf pada preman itu, serta mengatakan bahwa ia sekarang memutuskan akan menjadi pembuat roti selamanya ^_^
Akhirnya preman-preman itu pun iba melihat ketulusan Tak-Goo & meninggalkannya

Setelah kejadian itu, hari-hari Tak-Goo & Ma-Joon dipenuhi kerukunan ^_^
Mereka selalu seiring – sejalan dengan tangan yang tetap masih terikat (Mi-Soon, Jo Jin-Goo, Ma-Joon & yang lainnya merahasiakan tentang Tak-Goo yang padahal sempat melepaskan ikatan itu ^^)
Sebenarnya Guru Pal Bong tahu, tapi ia pura-pura tidak tahu karena ia mengetahui alasan Tak-Goo yang memang selalu baik & ingin melindungi ^_~

Lucunya, saat tidur pun mereka berdua sangat rukun ^^
Tak-Goo bahkan memeluk Ma-Joon dengan mesra seperti seorang adik pada kakaknya (hahaha kebalik ya? padahal khan yang ‘adik’ justru Ma-Joon, tapi Tak-Goo kelihatan imut banget karena tubuhnya lebih pendek & lebih kecil daripada Ma-Joon ^_^)

Namun kerukunan itu tak berlangsung lama, karena Seo In-Sook (Ibu Ma-Joon) tiba-tiba datang ke Pal Bong Bakery untuk menengok Ma-Joon & hendak menyuruhnya kembali karena sang ayah sepertinya akan mengumumkan tentang pewaris selanjutnya dari keluarga ‘Goo’

Tak-Goo kaget melihat Nyonya 'muda' Goo alias Seo In-Sook datang ke sana & yang lebih mengejutkan lagi, wanita itu memanggil Seo Tae-Jo dengan sebutan ‘Ma-Joon’!
Ia langsung terdiam, sementara Ma-Joon juga nampak kecewa dengan perbuatan ibunya (padahal Ma-Joon baru saja mendapatkan kasih sayang dari seorang kakak yang sebenarnya sangat didambakannya selama ini, tapi ia berusaha memungkirinya)

Keadaan ini semakin diperkeruh dengan polosnya Mi-Soon yang memanggil mereka berdua, terutama... saat memanggil Kim Tak-Goo dengan lantangnya di depan ibu Ma-Joon; hingga membuat Ma-Joon melotot pada Mi-Soon ^_^



(to be continued)