안녕하세요 ^ ^




Welcome to my lovely blog of Korea ^ ^


Jeo neun Marisa imnida

But you can call me Ica

Mannaseo pangapseumnida



This blog contents of everything about South Korea, especially all that connected with Korean drama ^_~



This blog is dedicated to all of you who like all about Korea ^_^



But to all of you who already read this blog, please don't ever do the copy - paste from this blog !


Kamsa hamnida ^^


Aja ! Aja ! FIGHTING ! ^^



나는 한국 사랑





Thursday, October 13, 2011

Bread, Love and Dreams episode 28

Episode 28 : Pertemuan dengan Ibu


Kim Tak-Goo terus mengejar sang Ibu (Kim Mi-Soon) dengan mobil yang ia ambil dari salah satu utusan Manajer Han Seung-Jae yang ada di sana

Tapi mobil yang digunakannya tidak kuat untuk berjalan di jalanan yang becek sangat parah

Akhirnya Tak-Goo turun dari mobilnya & tetap mengejar sang Ibu dengan berlari

Sementara mobil yang membawa ibunya, berhenti karena melihat seorang petani sedang menjalankan traktornya

Utusan Manajer Han yang kesal karena traktor tersebut menghalangi jalan, segera turun dari mobil untuk menyuruh traktor itu mundur

Melihat kesempatan itu, Joo Jin-Goo membuka kunci otomatis mobil & membiarkan ibu Tak-Goo turun

Sang Ibu pun berlari sekuat tenaga melintasi padang ilalang, demikian juga dengan Tak-Goo

Malang, ibu Tak-Goo berhasil ditangkap oleh para preman utusan Manajer Han yang tadi berhasil menguikuti Tak-Goo di belakangnya

Setibanya Tak-Goo di tempat itu, ia memohon pada para preman itu untuk membiarkannya bertemu sang ibu

"Biarkan aku melihat ibuku," ujarnya dengan terengah-engah

Namun preman itu malah menghajar Tak-Goo tanpa henti

Ibunya pun berteriak-teriak sambil menangis & memohon preman itu berhenti memukul Tak-Goo

Bukannya melawan, Tak-Goo hanya mencengkeram kerah baju sang preman & berkata,"Kumohon... minggirlah. Pikirkan bagaimana perasaanmu jika kau menjadi aku. Sudah 14 tahun aku tak bertemu dengan Ibuku karena kami terpisah sejak aku berusia 12 tahun. Aku terus mencari dan mencari... dan sekarang Ibuku ada di sini. Jadi biarkan aku melihat wajah Ibuku."

Preman itu masih akan siap mengarahkan tinjunya pada Tak-Goo

"Berapa kali pun kau memukul, aku tidak akan mundur. Bahkan kalaupun kau memukulku sampai mati, aku tidak akan pernah mundur. Kau juga punya Ibu kan? Kau pasti tahu bagaimana perasaan seorang anak, apalagi tidak pernah bertemu dengan Ibunya," ucap Tak-Goo sambil menangis.
"Jadi kumohon... minggirlah... biarkan aku bertemu dengan Ibuku walau hanya sesaat."

Akhirnya preman itu pun memberi jalan pada Tak-Goo, bahkan seluruh anak buahnya ikut menangis melihat kesungguhan Tak-Goo ^_~

Mereka meninggalkan anak & ibu itu melepas kangen

Tak-Goo & ibunya berpelukan erat sambil menangis

Pertemuan yang sangat mengharukan... & benar-benar bikin air mata kita tumpah ruah T_T



adegan yang menguras air mata T_T





Goo Ja-Kyung & Goo Ja-Rim melihat ibu mereka (Seo In-Sook) masih duduk di ruang tamu

Mereka pun menduga kalau sang Ibu menunggu mereka & ingin mendengar tentang pernikahan antara Goo Ma-Joon & Shin Yoo-Kyung

Tapi sang Ibu bersikeras tidak perduli dengan pernikahan mereka

Namun ia tertegun & berhenti melangkah ketika mendengar ucapan Ja-Kyung, bahwa meski pernikahan Ma-Joon sangat sederhana & bahkan tidak ada satu pun yang hadir kecuali mereka berdua (Ja-Kyung & Ja-Rim); tapi pernikahan mereka begitu indah & berjalan dengan khidmat

Ibu Ma-Joon pun masuk ke dalam kamarnya

Di sana, ia mengomel sendiri bahwa Ma-Joon telah tega berkhianat padanya; padahal selama ini ia selalu melakukan apa saja untuk anaknya itu



Ma-Joon yang telah menikahi Yoo-Kyung, kini tinggal di apartemen

Namun baru saja mereka menikah, Ma-Joon malah menanyakan hal yang membuat Yoo-Kyung kecewa

"Aku masih penasaran. Katakan padaku, mengapa kau sangat menyukai Tak-Goo? Apakah kau menyukai Tak-Goo karena kenangan sebagai teman masa kecilmu? ataukah kau benar-benar mencintainya sebagai seorang pria?"

Yoo-Kyung tidak ingin bertengkar & ia terkejut mendengar Ma-Joon mengingatkan bahwa pernikahan ini sudah terjadi & mereka memiliki tujuan masing-masing

Yang lebih mengejutkan, Ma-Joon membisikkan rahasia yang dia pendam sejak ia berusia 12 tahun & itu berkaitan dengan gelang yang ia berikan pada Yoo-Kyung

"Kita sudah menikah sekarang, jadi sebaiknya tidak ada rahasia di antara suami-isteri," ujar Ma-Joon tenang sambil tersenyum, lalu mengecup dahi Yoo-Kyung yang masih tertegun

Ma-Joon pun menyuruh Yoo-Kyung istirahat & ia malah pergi

Yoo-Kyung masuk ke kamar & melamun sendirian

Ia teringat kata-kata Ma-Joon saat memberikan gelang itu dulu

"Jika kau sudah memakai gelang ini, maka mungkin ini adalah awal dari penderitaan kita. Tapi jika kau mau melalui jalan ini bersamaku, maka mari kita menghadapinya sampai akhir."


Ternyata Ma-Joon malah pergi ke diskotik & pesta dengan teman-temannya

Bahkan ia mencium salah satu teman wanitanya

Sesungguhnya di hari pernikahannya, ia sangat sedih karena sikap Yoo-Kyung yang diyakininya masih mencintai Tak-Goo & ia juga sedih mengingat sejarah hidupnya yang ia ketahui 12 tahun lalu

Rahasia yang telah diberitahukannya pada Yoo-Kyung .....




 Goo Ma-Joon melampiaskan kesedihannya dengan berpesta bersama teman-temannya




Sementara itu, Tak-Goo & sang Ibu akhirnya sampai di Pal Bong Bakery

Yang Mi-Soon yang sedang menyapu halaman terkejut melihat Tak-Goo yang amsih tertidur menyandar pada seorang wanita yang sebaya ibunya ^_^

Namun Mi-Soon langsung tersenyum & menunduk hormat pada wanita itu


Tak-Goo yang dibangunkan sang Ibu, langsung turun dari mobil & memperkenalkan Mi-Soon dengan ibunya

Memasuki rumah, Tak-Goo juga memperkenalkan sang Ibu pada seluruh penghuni Pal Bong Bakery

Yang paling antusias berkenalan dengan Ibu Tak-Goo adalah paman Heo Gap-Soo ^^

Ia memuji kalau Ibu Tak-Goo sangat cantik ^_~



Pagi harinya, saat akan menyuruh Tak-Goo & ibunya sarapan; Mi-Soon melihat ibu & anak itu masih tidur sambil berpegangan tangan ^_^



Utusan Manajer Han melapor bahwa para preman utusan Manajer Han telah membebaskan Tak-Goo & ibunya

Jin-Goo berpura-pura ikut menyalahkan mereka

Namun setelah Jin-Goo pergi, salah satu utusan Manajer Han yang saat itu berada satu mobil dengan Jin-Goo; melapor pada Manajer Han bahwa ia telah dipukul Jin-Goo

Manajer Han yang mencurigai Jin-Goo pun menyuruh utusannya untuk membuntuti Jin-Goo




Jin-Goo terus melakukan kontak dengan Presiden Direktur Goo Il-Joong (ayah Tak-Goo, Ja-Kyung & Ja-Rim) yang masih berpura-pura belum sadar di depan keluarganya

Selesai menelepon, Direktur Goo yang hendak kembali ke tempat tidurnya terjatuh


Mendengar keributan di kamar sang ayah, Ja-Kyung yang awalnya mengira kalau itu ibunya; segera menuju ke sana

Namun karena tak ada jawaban, akhirnya ia mengecek langsung ke kamar

Ia terkejut begitu dilihatnya sang ayah berada di lantai & berusaha bangkit

Sebenarnya yang membuatnya kaget, sejak kapan ayahnya telah siuman ?

Ja-Kyung pun minta ayahnya memberi penjelasan mengapa walaupun sudah siuman, ayahnya masih berpura-pura tidak sadar ?

Direktur Goo minta Ja-Kyung merahasiakan hal itu, terutama pada sang ibu; alasannya karena ia ingin mencari kebenaran yang berkaitan dengan kematian nenek, juga demi Tak-Goo & seluruh keluarga ‘Goo’



Yoo-Kyung yang malam itu menghabiskan waktu sendirian di kamarnya, terkejut mendengar telepon berdering di pagi hari

Ternyata telepon dari ibu Ma-Joon yang mengajaknya bertemu

Yoo-Kyung juga kecewa karena Ma-Joon ternyata tidak pulang

Ketika mertua & menantu ini bertemu, ibu Ma-Joon menyuruh Yoo-Kyung & Ma-Joon kembali ke rumah keluarga ‘Goo’



 Ibu Ma-Joon menemui Yoo-Kyung 
& menyuruhnya tinggal di rumah keluarga 'Goo' bersama Ma-Joon



Yoo-Kyung yang sempat berbohong kalau Ma-Joon masih tidur di kamar, kaget ketika melihat Ma-Joon dari jauh yang sempat berangkulan dengan seorang wanita

Dengan wajah tanpa dosa, Ma-Joon menghampiri ibunya & Yoo-Kyung yang notabene sudah menjadi isterinya 



 Ma-Joon yang baru pulang pagi hari, 
menemui sang Ibu & isterinya seolah tanpa merasa bersalah



Melihat itu, sang Ibu menegurnya,“Apa yang kau lakukan? Siapa wanita itu?”

“Bukan siapa-siapa, Ibu. Dia hanya seorang teman yang berpesta denganku semalam,” jawab Ma-Joon dengan santai sambil melirik Yoo-Kyung

Ia puas melihat Yoo-Kyung yang keliohatan kesal & kedua tangannya tampak gemetar menahan marah

Bisa-bisanya Ma-Joon kembali bersikap mesra dengan mengecup dahi Yoo-Kyung sebelum pamit bekerja, seolah tak terjadi apa-apa
(hehehe Ma-Joon kaya’nya balas dendam banget sama Yoo-Kyung & ingin mengetes kira-kira Yoo-Kyung cemburu nggak ya ? ^^)



Yoo-Kyung pun kembali bersama ibu Ma-Joon ke rumah keluarga ‘Goo’

Di sana, ia diantar oleh Ja-Rim yang menyindirnya,“Sebenarnya apa tujuanmu & apa yang kau rencanakan pada perusahaan Geo Sung? Aku tahu, kau tidak sungguh-sungguh mencintai Ma-Joon kan?”

Ja-Rim mengingatkan lagi, bahwa semoga apapun tujuan Yoo-Kyung memasuki keluarga itu bisa tercapai

Tapi ia tidak yakin, apakah setelah itu Yoo-Kyung bisa bahagia atau tidak




Tak-Goo yang bertemu dengan Manajer Han di lobby kantor menegurnya & bahkan ia menyindir dengan berterima kasih karena akhirnya ia bertemu lagi dengan ibunya ^_^

Manajer Han yang berpura-pura tidak tahu, malah kembali mengancam Tak-Goo
“Sebaiknya kau mundur, sebelum ada lagi orang yang terluka.”

Namun Tak-Goo tidak takut & membalasnya,“Apa sebagai orang yang sudah tua, kau tidak malu melakukan itu?” ^^




Perasaan Tak-Goo makin kacau ketika didengarnya perusahaan Geo Sung cabang Cheong San makin memburuk

Mendengar itu, Ja-Kyung juga menegurnya

Tapi Tak-Goo menerima teguran itu dengan lapang dada & malah meminta kakak tirinya itu mengajarinya

Ja-Kyung yang semula kesal, malah terharu dengan alasan Tak-Goo memintanya untuk mengajarinya

“Karena kau mengkhawatirkan perusahaan Geo Sung sama seperti Presiden Direktur Goo (ayah mereka). Lagipula, aku adalah adikmu. Sudah sepatutnya kau mengingatkanku jika aku melakukan kesalahan,” ujar Tak-Goo sambil menunduk hormat pada sang kakak


Yoo-Kyung yang kesal, mengajak Ma-Joon bertemu di sebuah restoran

Di sana, ia mengungkapkan alasan yang membuat Ma-Joon penasaran selama ini

“Kau pernah tanya, mengapa aku menyukai Tak-Goo kan? Karena saat bersamanya, aku merasa seperti orang baik. Dia bisa membuatku tertawa lepas.”

Mendengar itu, Ma-Joon kesal bukan main

“Tapi kenapa malah memilih aku, bukan Tak-Goo?” tanyanya emosi

Yoo-Kyung melanjutkan,“Aku tidak mau dia tahu kalau sebenarnya aku bukanlah orang baik & betapa menakutkannya diriku. Sementara ketika aku melihatmu, aku seperti melihat diriku. Kita sama-sama tidak bisa memaafkan orang yang telah membuat kita sedih & menderita. Aku bisa merasakan sakit hatimu & aku… simpati padamu.”

Ma-Joon makin kesal & menyimpulkan bahwa berarti menikah dengannya hanya karena kasihan padanya

Namun Yoo-Kyung mengejutkannya dengan pernyataan selanjutnya sekaligus menutup percakapan mereka itu

“Jangan khawatir, aku akan menjalaninya sampai akhir seperti kesepakatan kita waktu itu. Kita lihat, siapa yang akan sakit atau bahkan hancur. Kupikir… saat aku memutuskan untuk menikah denganmu, karena aku memiliki mimpi untuk bisa mendapatkan kebahagiaan bersamamu & melihat perasaanmu yang tulus padaku. Namun ternyata aku salah. Goo Ma-Joon… kau benar-benar brengsek.” (hayo loh... isterinya marah ^^)

Yoo-Kyung pun bangkit dari duduknya& meninggalkan Ma-Joon yang masih tertegun mendengar seluruh pengakuan Yoo-Kyung



Setelah itu, Yoo-Kyung langsung merubah penampilannya begitu tiba di rumah

Ia mengenakan pakaian yang bagus & berdandan dengan menor ^_^

Sikapnya berubah total & dia siap untuk menjadi Nyonya Muda di keluarga ‘Goo’ {seperti saat Nyonya Seo In-Sook (ibu Ma-Joon) waktu muda dulu}




Yang Mi-Soon tersipu malu saat kepergok oleh ibu Tak-Goo yang juga ternyata sedang menunggu kepulangan Tak-Goo dari kantor


Yang Mi-Soon & Kim Mi-Soon sama-sama menunggu Kim Tak-Goo ^_^




Mereka pun bersiap makan kue tart buatan Mi-Soon yang telah disediakan

Tak-Goo & Mi-Soon bercanda dengan akrab & ibu Tak-Goo terharu melihatnya ^_~




 Bertiga bersama roti tart buatan Mi-Soon ^^




Mi-Soon kesal & mengadu pada ibu Tak-Goo kalau Tak-Goo tidak pernah mau memanggil namanya, mungkin karena namanya sama dengan ibunya (sama-sama ‘Mi-Soon’) ^^

Makanya, Tak-Goo sering memanggilnya ‘kedelai’ (kalau terjemahan English-na ‘Fallen Soybean’ (kedelai jatuh), tapi di Indonesia kalau tidak salah diterjemahkan ‘kedelai jelek’ ya ? ^_^ mianhae... saya jarang lihat yang di TV sih hehehe)

Tapi Tak-Goo beralasan memanggilnya begitu, karena Mi-Soon cantik ^_~



Mi-Soon mengeluh karena Tak-Goo selalu memanggilnya dengan 'kedelai jelek' ^_^





Ma-Joon lagi-lagi pergi berpesta & tidak pulang, tapi selama itu ia memandangi cincin pernikahannya

Demikian pula dengan Yoo-Kyung di rumah



Pagi harinya, ibu Ma-Joon menyindir Yoo-Kyung karena Ma-Joon lagi-lagi tidak pulang

Tapi dengan tenang, Yoo-Kyung membalas dengan mengatakan bahwa ia penasaran apa yang terjadi 14 tahun lalu seraya memandangi gelang yang melingkar di tangannya

“Dulu, katanya gelang ini milik Ibu. Ma-Joon menemukannya di kebun. Katanya... waktu itu hujan deras,” ujar Yoo-Kyung santai, namun cukup membuat ibu Ma-Joon shock ^^



Mendengar itu, setibanya di kamar; Ja-Kyung kembali mengingat kejadian 14 tahun lalu

Saat itu, ia memergoki Ma-Joon kecil yang sedang menyembunyikan sesuatu; namun Ma-Joon mengatakan itu bukan apa-apa sambil berlari ke kamarnya

Wajah adiknya itu terlihat sangat sedih & takut

Ja-Kyung juga mengingat pesan ayahnya tadi, bahwa ia harus merahasiakan kalau ayahnya sebenarnya sudah siuman demi mencari kebenaran & Ja-Kyung diminta untuk menjaga Tak-Goo

Ia pun segera mencari Tak-Goo & memberikan sesuatu yang sangat penting bagi Tak-Goo untuk mempertahankan perusahaan Geo Sung cabang Cheong San




Saat hujan & petir menyambar, persis seperti kejadian 14 tahun lalu

Manajer Han yang datang karena panggilan ibu Ma-Joon akhirnya membicarakan tentang kecurigaan ibu Ma-Joon, yang takut kalau Ma-Joon mengetahui kejadian yang menimpa nenek waktu itu

Apalagi Ma-Joon sudah memberitahu Yoo-Kyung

Manajer Han bersiap menemui Yoo-Kyung untuk menanyakan apakah ia benar-benar mendengar demikian dari mulut Ma-Joon, namun belum sempat ia meninggalkan ruangan… ketika dilihatnya Direktur Goo tengah berdiri di balik pintu menahan amarah

Ia memergoki isterinya & Manajer Han sambil berteriak dengan penuh kebencian,“Katakan padaku, apa yang telah kalian berdua lakukan pada ibuku? Aku tidak akan pernah memaafkan kalian!”

Mereka bertiga tidak tahu, di luar Ma-Joon yang baru sampai di rumah mendengarkan & melihat kejadian itu



(to be continued)