Song Yi-Kyung tidak habis pikir, kalau memang Shin Ji-Hyun bisa mengingat masa 49 hari-nya; mengapa dia harus pura-pura?
"I will die soon," kata Ji-Hyun mengejutkan Yi-Kyung
Mengapa Ji-Hyun bisa tahu kalau dia akan mati?
Ternyata scheduler mengunjunginya
Awalnya ia mengenakan jas hitam, tapi tiba-tiba berganti menjadi pakaian dokter lengkap dengan stetoskopnya
"You're scheduler, right?" tanya Ji-Hyun begitu melihatnya
Scheduler yang tadinya tersenyum, wajahnya berubah sedih
"Don't you remember me?" Scheduler balik bertanya
"Aniyo...(Bukan...) Aku heran mengapa aku bisa melihatmu. Bukankah
hanya orang yang akan mati yang bisa melihat scheduler?" tanya Ji-Hyun
antara senang, tapi juga bingung
"Why I still remember my 49 days?" tanya Ji-Hyun lagi
"Shin Ji Hyun-ssi... I have a cruel gift for you. You can refuse it if you want," kata scheduler serius
"I don't understand, what do you mean? I will die?" tanya Ji-Hyun
"I have my last schedule & the last person that I have to pick up
is you... Shin Ji-Hyun. Your obit is 6 days from now. You already done
through your 49 days & received teardrops from 3 persons, so they
gave you chance to remember your 49 days only for you," jelas scheduler
"So, u asked me whether I choose to remember my 49 days or not?" tanya Ji-Hyun sudah mulai mengerti maksud scheduler
"Did you mean, I will die after 5 days?" tanyanya lagi
Scheduler mengiyakan & mengatakan takdir Ji-Hyun itu, ia juga tidak keberatan jika Ji-Hyun ingin marah
Namun Ji-Hyun tidak akan marah, karena bagaimanapun itu sudah takdirnya
Ji-Hyun menangis & scheduler menepuk pelan punggung gadis itu sebelum akhirnya menghilang
Ji-Hyun
tidak mengatakan pada Yi-Kyung kalau yang memperingatkan tentang hari
kematiannya adalah scheduler alias Song Yi-Soo, kekasih Yi-Kyung yang
meninggal 5 tahun lalu
Yi-Kyung merasa takdir terlalu kejam untuk Ji-Hyun, tapi Ji-Hyun justru berkata sebaliknya
Ji-Hyun merasa bersyukur diberikan 49 hari untuk menyelesaikan
urusannya di dunia, karena seandainya tidak; ia pasti akan mati dengan
tidak tenang
Ia akan meninggalkan semuanya dengan wajah ceria & tanpa penyesalan
Masalah perusahaan sudah selesai & orang tuanya juga sudah tenang, ia juga sudah merasakan cinta dari Han Kang...
Ji-Hyun merasa itu sudah cukup
Jadi Ji-Hyun pura-pura melupakan Han Kang, agar dia tidak merasa sedih & tersakiti jika Ji-Hyun meninggal nanti
Namun Ji-Hyun tetap tidak mungkin berpura-pura melupakan Yi-Kyung yang telah menjadi bagian dari dirinya selama ini
Han Kang menengok Kang Min-Ho di tahanan
Mereka mengobrol & Min-Ho kagum karena Han Kang ternyata benar-benar menghentikannya
Min-Ho juga yakin, Han Kang sekarang pasti tidak akan hormat lagi padanya
Tapi Han Kang mengatakan kalau ia tetap menghormati Min-Ho sebagai seniornya, bahkan setelah Min-Ho selesai menjalani hukumannya
Min-Ho terharu & mengakui kalau sebenarnya dia sangat kagum pada
Han Kang yang meskipun mengalami sakit hati karena perpisahan orang
tuanya; tapi hatinya tetap murni & tulus
Han Kang juga memastikan kalau Ji-Hyun baik-baik saja & dia akan menjaganya
Sementara itu, Ji-Hyun pulang ke rumah
Ia makan bersama orang tuanya sambil bercanda dengan mereka, tapi sesungguhnya hatinya ingin menangis T_T
Lalu ia membereskan kamarnya, sambil melihat fotonya bersama Shin In-Jung & Park Seo-Woo dengan pandangan sedih
Ji-Hyun mengunjungi apartemen Yi-Kyung
Yi-Kyung rasanya ingin menangis melihat Ji-Hyun terus memperlihatkan wajah ceria-nya
Ji-Hyun memakan gimbap buatan Yi-Kyung & memuji gimbapnya enak, lalu menyuapkannya pada Yi-Kyung
"You didn't have to worry about me," tutur Yi-Kyung berusaha menahan air matanya
"Eonni... There will be many nice persons around you," ucap Ji-Hyun dengan yakin
Kemudian Ji-Hyun pergi ke cafe Heaven milik Han Kang
Han Kang yang sedang melamun, terkejut mendengar teriakan Manajer Oh Hae-Won yang memberitahukan kedatangan Ji-Hyun
Tentu saja Han Kang senang sekali, tapi ia berpura-pura bersikap
seperti biasa & menegur Ji-Hyun yang seharusnya ada di rumah sakit
Ji-Hyun ternyata ingin piknik bersama Han Kang
"I want to go picnic & eating gimbap with my boyfriend," ujar Ji-Hyun saat di perjalanan dengan mobil Han Kang
"Since when I'm being your boyfriend?" tanya Han Kang
"Aniyo...bukan begitu," sangkal Ji-Hyun
"Hayo mengaku, kau pasti sangat menyukaiku," goda Han Kang
Mereka berdua tertawa
Ji-Hyun lalu meminjam mp3 player Han Kang karena ingin mendengarkan musik
"You borrow my love, my car, my mp3 player... So what are you going to borrow again?" goda Han Kang lagi
"You... Han Kang," jawab Ji-Hyun dengan pasti
Han Kang terkejut & memandang Ji-Hyun seolah tak percaya
"Aku ingin meminjammu sebagai pacarku hari ini saja. Apa kau tidak suka?" tanya Ji-Hyun
"Bukan begitu. Kalau begitu, aku juga mau meminjam Ji-Hyun sebagai pacarku selama satu hari ini," sambut Han Kang
Ji-Hyun & Han Kang berpandangan ^_~
"Aniyo...bukan begitu," sangkal Ji-Hyun
"Hayo mengaku, kau pasti sangat menyukaiku," goda Han Kang
Mereka berdua tertawa
Ji-Hyun lalu meminjam mp3 player Han Kang karena ingin mendengarkan musik
"You borrow my love, my car, my mp3 player... So what are you going to borrow again?" goda Han Kang lagi
"You... Han Kang," jawab Ji-Hyun dengan pasti
Han Kang terkejut & memandang Ji-Hyun seolah tak percaya
"Aku ingin meminjammu sebagai pacarku hari ini saja. Apa kau tidak suka?" tanya Ji-Hyun
"Bukan begitu. Kalau begitu, aku juga mau meminjam Ji-Hyun sebagai pacarku selama satu hari ini," sambut Han Kang
Ji-Hyun & Han Kang berpandangan ^_~
Han Kang berusaha tegar meski rasanya ingin menangis
Ji-Hyun memeluk ayah & ibunya + mengatakan bahwa ia sangat bahagia terlahir sebagai anak mereka
"I'm so happy for the rest of my life," ujar Ji-Hyun sambil berjalan
Namun tiba-tiba ia terjatuh & seketika itu pula roh-nya keluar dari tubuhnya
Ayah berteriak & ibunya menjerit memanggil dokter
Scheduler menggamit tangan Ji-Hyun sambil tersenyum
Roh Ji-Hyun berjalan mengikuti scheduler meninggalkan ayahnya yang memeluk & menangisi jasadnya
Tanpa ragu, Ji-Hyun memasuki lift alam baka dengan tersenyum tapi separuh hatinya menangis
Scheduler juga melepas kepergiannya sambil menangis
Ternyata Ji-Hyun meninggal karena pembengkakan pembuluh darah di bagian perutnya
Han Kang berjalan lemas seiring tangisan orang tua Ji-Hyun
In-Jung juga menangis & terduduk lemas sambil menelepon Min-Ho memberitahukan kabar sedih itu
Min-Ho yang berada di tahanan pun menangis T_T
Pemakaman Ji-Hyun menyisakan kesedihan pada semua yang mengenalnya
Han Kang & Seo-Woo menabur abu Ji-Hyun
Sepeninggal Ji-Hyun, Han Kang & Yi-Kyung mencoba untuk tegar & terus menjalani hidup
Han Kang membaca sebuah surat yang ditulis Yi-Kyung saat masih berisi roh Ji-Hyun
Isi suratnya agar Yi-Kyung pergi ke rumah Yi-Soo
Han Kang menduga ada maksud di balik pesan itu & mengajak Yi-Kyung mencaritahu
Ternyata Yi-Soo telah menabung sekian lama atas nama Yi-Kyung, Yi-Kyung pun menangis sambil memeluk buku tabungan itu
Yi-Kyung
juga heran Yi-Soo ternyata masih menyimpan barang-barang Yi-Kyung saat
ia merasa ditinggal ibunya, tas berwarna pink, sepatu kets pink dengan
sulaman bintang kuning & lainnya
Sementara itu, saat Han Kang mengunjungi orang tua Ji-Hyun; ia melihat mereka meributkan foto-foto masa lalu
Ternyata foto gadis kecil bernama Shin Ji-Min yang merupakan kakak Ji-Hyun
Han Kang melihat sepatu anak kecil itu mirip dengan milik Yi-Kyung waktu kecil
Han Kang mengajak Ibu Ji-Hyun memastikannya & ternyata benar !
Meski ibunya menangis terharu, tapi Yi-Kyung tetap bersikap dingin
Akhirnya ibu bercerita kalau dulu Yi-Kyung hilang, bukan ibunya yang meninggalkannya
Yi-Kyung pun kini menemukan keluarganya kembali
Jadi, kalau mereka saudara kandung; air mata siapa yang ketiga?
Ji-Hyun mendapatkan jawaban scheduler bahwa air mata yang dikiranya milik Yi-Kyung, ternyata dari In-Jung!
Waktu akan menarik selang oksigen, In-Jung tidak tega melakukannya
& malah menangis sambil meminta maaf + mengusap pipi Ji-Hyun; tapi
Han Kang salah paham
n-Jung minta maaf pada Min-Ho karena tidak bisa membantunya, sebab In-Jung tidak tega melakukannya
Namun Min-Ho juga ternyata tidak tega menyakiti keluarga Ji-Hyun
Ternyata In-Jung pula yang melaporkan kejahatan Min-Ho
Sementara, scheduler senang ternyata seniornya sudah merencanakan
menyembunyikan hal ini agar Yi-Kyung memperoleh kebahagiaannya &
Yi-Soo bisa melihatnya
Yi-Soo yang sudah tenang melihat Ji-Hyun menjalaninya hidupnya dengan baik, akhirnya pergi untuk selamanya
Sedangkan Han Kang melamun di tepi sungai mengingat Ji-Hyun & berdoa untuknya T_T
Ternyata In-Jung pula yang melaporkan kejahatan Min-Ho
Sementara, scheduler senang ternyata seniornya sudah merencanakan
menyembunyikan hal ini agar Yi-Kyung memperoleh kebahagiaannya &
Yi-Soo bisa melihatnya
Yi-Soo yang sudah tenang melihat Ji-Hyun menjalaninya hidupnya dengan baik, akhirnya pergi untuk selamanya
Sedangkan Han Kang melamun di tepi sungai mengingat Ji-Hyun & berdoa untuknya T_T
In-Jung
mengingat kebersamaannya dengan Ji-Hyun & Seo-Woo saat dihukum
waktu sekolah, mereka saling menyuapi makanan karena lapar akibat
dihukum
In-Jung menengok Min-Ho yang menjalani hukumannya selama 3 - 5 tahun di penjara
Ia merawat ibu Min-Ho dengan memindahkannya ke rumah sakit Jinan, agar dekat dengannya
In-Jung akan tetap menanti Min-Ho apapun yang terjadi
Seo-Woo akhirnya berpacaran dengan pelayan pria di cafe Han Kang
Yi-Kyung juga bekerja di situ, ia kini bahagia bersama orang tuanya
sambil senantiasa mengingat Ji-Hyun sebagai bagian dari keluarganya
Han Kang meraih apa yang diimpikannya selama ini dengan desainnya
Yi-Kyung & Han Kang mengunjungi pusara Yi-Soo & Ji-Hyun yang diletakkan bersebelahan
Mereka berdoa & berterimakasih pada kedua orang itu karena telah
mengubah hidup mereka & mereka akan selalu menghargai kehidupan ini
Han Kang & Yi-Kyung mengucap bersamaan,"Karena bertemu denganmu, aku sangat bahagia..."
Han Kang menyebut 'Ji-Hyun' & Yi-Kyung menyebut 'Yi-Soo'
No comments:
Post a Comment