Episode 23 : Selamat jalan Guru Pal Bong
Meski sudah melakukan ‘suap’, tapi Goo Ma-Joon tetap kalah di persidangan
Hasil perolehan suara hanya berbeda sangat tipis, hanya beda 1 suara!
& juri terakhir yang memberikan suaranya untuk Kim Tak-Goo memuji rasa roti Bong yang ternyata memang jelas resep milik Guru Pal Bong
(padahal ia juga sudah disuap oleh Ma-Joon ^_^)
Guru Park Choon-Bae pun rasanya terharu saat mencium roti buatan Tak-Goo (Guru yang satu ini juga punya kemampuan sama seperti Tak-Goo, yaitu selalu mengandalkan indera penciumannya)
Ia bahkan meneteskan air matanya saat memakan roti buatan Tak-Goo
Guru Choon-Bae memandangi Pal Bong Bakery dari luar ketika ia bertemu Tak-Goo
Tak-Goo menyapanya dengan ramah & menyuruh Guru itu masuk, tapi beliau menolaknya
Setelah memuji Tak-Goo, ia juga mengakui kesalahannya selama ini & teringat nasehat dari Guru Pal Bong yang padahal sudah seperti kakaknya sendiri
Ma-Joon marah pada satu juri yang telah diberinya uang, tapi juri itu segera mengembalikan uang tersebut serta dengan bijak mengatakan bahwa ia sempat mempertimbangkan untuk menjatuhkan Tak-Goo; tapi saat merasakan roti buatan pria itu, ia tak kuasa menahan rasa kagumnya bahwa rasa itu benar-benar enak & ia bisa merasakan roti itu dibuat dengan hati yang tulus
Namun Manajer Han Seung-Jae tidak tinggal diam, ia menyuruh orang untuk memfitnah Pal Bong Bakery agar bangkrut
Berita tentang Pal Bong yang telah memasukkan zat tertentu ke dalam roti pun akhirnya menyebar kemana-mana, bahkan hingga ke surat kabar
Team Pal Bong Bakery berusaha mencaritahu siapa yang menyebabkan fitnah seperti ini
Yang membuat mereka makin sedih, kondisi Guru Pal Bong makin memburuk
Jo Jin-Goo akhirnya sempat mencatat nomor plat mobil dari orang yang selama ini terlihat bercakap-cakap dengan orang yang telah menyebar fitnah tentang Pal Bong Bakery
Setelah diselidiki, ternyata itu adalah nomor mobil khusus milik perusahaan Geo Seong (perusahaan milik Goo Il-Joong alias ayah Tak-Goo)
Ma-Joon akhirnya kembali ke rumah
Sang ibu siap melanjutkan perjodohan, tapi Ma-Joon menentang keras & ia yakin memilih Yoo-Kyung
Saat makan bersama, Ibu Ma-Joon menyatakan rencana perjodohan itu pada sang suami & menceritakan bahwa ia tak setuju jika Ma-Joon memilih Shin Yoo-Kyung yang memiliki latar belakang tidak sesuai dengan keluarga mereka
Ma-Joon pun mengungkapkan isi hatinya pada sang ayah bahwa ia tetap akan memilih Yoo-Kyung & menjadikan gadis itu isterinya
Tak disangka, Direktur Goo Il-Joong mendukung Ma-Joon & bahkan minta Ma-Joon mempertemukannya dengan Yoo-Kyung besok di kantor
Ma-Joon senang sekali, baru kali ini ayahnya mendengar keinginannya & bahkan mendukungnya
Yoo-Kyung yang sudah tidak bekerja di perusahaan Geo Sung, menemui Direktur Goo
Beliau meminta maaf atas apa yang terjadi pada Yoo-Kyung (seperti yang kalian tahu, Ibu Ma-Joon telah menekan Yoo-Kyung & memaksanya untuk keluar dari perusahaan dengan cara yang menyakitkan)
Ia pun meminta Yoo-Kyung untuk bekerja kembali di perusahaan itu
& yang mengharukan, ia minta Yoo-Kyung tulus menyayangi Ma-Joon
“Selama ini, aku sibuk & tidak pernah sempat memperhatikannya. Ia sangat kesepian sejak kecil. Jadi kumohon, jaga dia & cintailah dia dengan tulus.”
Yoo-Kyung sampai meneteskan air mata mendengar penuturan Direktur yang merupakan ayah dari Tak-Goo & Ma-Joon ini (yang padahal sebenarnya bukan ayah kandung Ma-Joon)
“Aku mungkin bukan orang yang sempurna...” tutur Yoo-Kyung pula menutup pembicaraannya dengan Direktur Goo, setelah sebelumnya mengusap air matanya
Di luar, Ma-Joon ternyata sudah menunggunya
Dengan tak sabar, ia menanyakan apa saja pembicaraan Yoo-Kyung dengan ayahnya
Ia lega ketika Yoo-Kyung menyatakan bahwa Direktur Goo akan mengajak mereka makan malam bersama
“Berarti ayah sudah menerimamu,” ujar Ma-Joon dengan senyumnya yang sedikit ragu; tapi tak menutupi kebahagiaan yang ada di hatinya
Goo Ma-Joon senang sekali ayahnya ternyata menerima Shin Yoo-Kyung
Kim Tak-Goo yang mendatangi perusahaan Geo Sung, melihat mereka berdua di lobby
Ia tak bisa pura-pura tidak melihat Ma-Joon, tapi Ma-Joon malah seperti mengajaknya bertengkar
Akhirnya dengan marah, Tak-Goo berteriak selayaknya Ma-Joon tahu diri dengan menengok Guru Pal Bong yang saat ini sedang sakit parah karena bagaimanapun ia juga adalah murid Guru Pal Bong
Perkelahian pun tak terhindarkan, mereka saling memukul
Yoo-Kyung yang bingung, awalnya hanya terdiam di tempatnya berdiri
Namun ia akhirnya berusaha melerai & bahkan memohon pada Tak-Goo agar jangan memukul Ma-Joon
Tak-Goo yang hampir saja mengepalkan tinjunya ke arah Ma-Joon lagi, berhenti mendengar ucapan Yoo-Kyung & juga suara seseorang yang dikenalnya
Ternyata itu suara sang ayah
Tak-Goo pun tak jadi menghajar Ma-Joon & menghampiri ayahnya dengan menunduk memberi hormat
Ia pun menjelaskan maksud kedatangannya ke perusahaan itu & meminta sang ayah untuk mengusut masalah Pal Bong Bakery
Baru saja nama Pal Bong Bakery kembali dibersihkan, kesedihan kembali merayapi toko bakery itu
Guru Pal Bong akhirnya tutup usia, setelah sebelumnya membuat roti bersama Tak-Goo & memberikan pelajaran terakhirnya pada calon ‘Raja’ pembuat roti itu
(to be continued)